HeadlineNews

Cerita Sapriadi, Mahasiswa Aceh yang Terjebak Saat Liburan di Wuhan

Mahasiswa Aceh di Jilin Internasional Studies University (JISU), Changchun, China, Sapriadi. (ist)

BANDA ACEH (popularitas.com) – Seorang mahasiswa Aceh di Jilin Internasional Studies University (JISU), Changchun, China, Sapriadi, terpaksa mengurungkan niatnya untuk mengeksplorasi kota Wuhan, China. Sebab, virus corona yang mewabah daerah tersebut membuatnya harus mengurung diri di dalam kamar.

Awalnya, Sapriadi berencana liburan ke kota Wuhan untuk silaturahmi dengan belasan mahasiswa Aceh lainnya. Tepatnya tanggal 20 Januari lalu, ia berangkat dari Shanghai ke kota Wuhan. Ia juga sudah memesan tiket balik pada tanggal 23 Januari tujuan Beijing.

Baca: Mahasiswa Aceh di Wuhan Dapat Rp 50 Juta Dari Pemerintah Aceh

Ia berlibur ke Wuhan bukan tanpa sebab, karena wilayah Jilin saat itu terlalu dingin bahkan, kata dia hampir setiap hari turun salju dan minus 20 derajat.

Namun, sehari sebelum keberangkatannya ke Beijing, ia mendapat pemberitahuan dari maskapai, bahwa tiketnya di cancel karena virus corona yang mewabah wilayah Wuhan.

Baca: Selama Krisis Virus Corona, Pemerintah Aceh Tangung Biaya Logistik Mahasiswa

“Niat saya di Wuhan hanya sebentar, sebenarnya pada tanggal 23 Januari yang lalu, saya sudah beli tiket untuk balik ke Beijing. Tapi akhirnya tidak sesuai apa yang saya rencanakan, tanggal 22 Januari saya mendapat kabar dari pihak maskapai, tiket saya secara otomatis di cancel,” kata Sapriadi saat dihubungi, Senin, 27 Januari 2020.

Kini, ia beserta belasan mahasiswa Aceh lainnya hanya bisa beraktivitas di dalam kamar. Meski begitu, ia juga menyampaikan bahwa hingga saat ini, mereka dalam kondisi sehat.

“Kami gak tau sampai kapan harus di sini. Tapi batin kami sangat khawatir dengan kondisi saat ini, karna sekarang semakin hari korbannya semakin bertambah,” katanya.

Sebelumnya, Pemerintah Aceh telah membuka posko di dua lokasi. Posko siaga itu untuk meningkatkan koordinasi antarlembaga dalam mengambil sikap yang diperlukan dalam membantu warga Aceh yang masih tinggal di Kota Wuhan, atau kota-kota lainnya di Tiongkok.

Juru Bicara Pemerintah Aceh, Saifullah A Gani mengatakan, pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tiongkok, dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), untuk memastikan anak-anak Aceh di sana dalam keadaan sehat dan aman.

“Koordinasi terus kita lakukan dengan Kemenlu RI di Jakarta dan KBRI di China,” ujarnya. Pemerintah Aceh melalui Dinas Sosial sudah melakukan komunikasi dengan pelajar Aceh di Wuhan. Seluruh pelajar berharap Pemerintah Aceh menjemput mereka pulang.

“Penjemputan anak-anak Aceh di Wuhan segera dilakukan apabila kondisi sudah memungkinkan,” kata Saifullah. (DRA)

Shares: