InsfrastrukturNews

Petani Keluhkan Proyek Bendungan Irigasi Krueng Pasee Dikerjakan Asal Jadi

Petani Keluhkan Proyek Bendungan Irigasi Krueng Pasee Dikerjakan Asal Jadi. (ist)

POPULARITAS.COM – Sejumlah petani di Aceh Utara, terpaksa bergotong royong melakukan pekerjaan untuk menutupi lubang lubang bendungan di sela-sela bangunan irigasi Krueng Pase di Desa Leubok Tuwe Kecamatan Meurah Mulia, Aceh Utara agar air teraliri ke kepersawahan.

Ketua Forum Geuchik Kecamatan Tanah Luas Zakaria Aris, mengatakan pembangunan mercu bendungan irigasi Krueng Pase dinilai tidak maksimal dikerjakan setelah jebol dihantam banjir pada waktu lalu.

“Petani di Aceh Utara saat ini mengalami kekeringan, bahkan tanah sawah sudah retak air di sungai tidak mengalir lagi ke sawah akibat proyek yang dikerjakan pemerintah Aceh Utara tidak maksimal terkesan asal jadi,” kata Zakaria Aris kepada Popularitas.com, Selasa (16/3/2021).

Sehingga para petani berinisatif untuk menutupi lubang- lubang bendungan di sela sela bangunan bendungan supaya air mengalir ke sawah. Hal itu dikerjakan secara manual menggunaan tumpukan jerami dan tanah serta batu.

Kata Zakaria, akibat pekerjaan proyek yang dilakukan asal jadi itu, sekitar 11.000 hektare areal persawahan warga di sembilan kecamatan di Aceh Utara mengalami kekurangan air selama ini.

Proyek tersebut sumber dari APBN tahun 2021 dipekirakan anggarannya mencapai Rp 60 milar. Bahkan pekerjaan ini sudah rampung di kerjakan sementara dengan tanggap darurat hingga permanen.

Namun saat ini belum ada pekerjaan lanjutan sedangkan para petani di seluruh kecamatan sudah membutuhkan air untuk menggarap sawah mereka untuk bercocok tanam.

“Pekerjaan pembangunan mercu bendungan irigasi Krueng Pase peninggalan Belanda ini dikerjakan oleh pemerintah asal jadi bahkan tidak maksimal dikerjakan oleh dinas PUPR Aceh Utara, bahkan perjaan mereka dilakukan sangat merugikan petani,” katanya.

Editor: dani

Shares: