HeadlineNews

Penjelasan Mahfud MD Soal Lakap Garis Keras

BANDA ACEH (popularitas.com) – Nama Mahfud MD dalam beberapa hari terakhir mendapat sorotan dari sebagian warga Aceh. Hal tersebut disebabkan pernyataan “Provinsi Garis Keras” yang dilontarkan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini dinilai melukai hati masyarakat Aceh.

Berbagai protes kemudian dilontarkan tokoh dan warga di Aceh. Mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Muzakkir Manaf atau dikenal Mualem bahkan menuntut permintaan maaf dari Mahfud MD.

Lalu apa yang melatarbelakangi Mahfud MD melabelkan Aceh bersama Sumatera Barat, Jawa Barat dan Sulawesi Selatan sebagai provinsi garis keras di Indonesia tersebut?

Muhajir Al Fairusy, salah seorang alumni Fakultas Adab UIN Ar Raniry langsung menjumpai Mahfud MD di Yogyakarta untuk mempertanyakan maksud pemahaman Garis Keras kepada Mahfud MD. Mahasiswa S-3 UGM asal Aceh tersebut kemudian mempublikasi klarifikasi Mahfud dalam video berdurasi 3.45 detik, dan disebar ke beberapa media sosial.

“Kita ingin mendengar langsung dari Prof Mahfud sebenarnya, apa makna garis keras yang beliau sebutkan itu,” kata Muhajir.

Dalam video yang memperlihatkan latarbelakang sebuah bangunan rumah itu, Mahfud mengatakan, “ketika saya mengatakan orang Aceh, orang Sumatera Barat, orang Sulawesi Selatan, dan orang Jawa Barat itu menganut garis keras, artinya garis keras itu dalam arti bahwa mereka tidak bisa didikte, bukan radikal bukan ekstrem.”

Baca: Protes Label “Islam Garis Keras” dari Aceh

Lebih lanjut Mahfud mengatakan orang-orang dari daerah yang disebutkan itu memiliki pendirian teguh dan tidak dapat dibayar dengan apapun. “Sehingga saya katakan, orang Aceh dan orang lain yang saya sebutkan itu adalah orang garis keras, seperti saya orang Madura juga garis keras,” kata Mahfud.

Dia menyebutkan secara pribadi dirinya tidak memiliki masalah dengan orang-orang Aceh. Mahfud bahkan mengaku kerap bertemu dan bahkan satu mobil dengan Muzakir Manaf serta beberapa orang Aceh lainnya. “Itu semua teman-teman saya yang baik, dan saya tidak pernah mengatakan mereka itu sebagai orang radikal. Saya katakan garis keras seperti saya. Saya ini garis keras membela KPK dalam memberantas korupsi. Nggak ada kompromi, sama seperti saya. Sama, orang Aceh punya prinsip,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, pernyataan Mahfud MD yang menyebutkan Aceh, Jawa Barat, Sulawesi Selatan dan Sumatra Barat merupakan provinsi garis keras memantik sejumlah reaksi. Tak sedikit yang mengecam dan menuntut Mahfud MD untuk meminta maaf, termasuk mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Muzakkir Manaf. Melalui staf khususnya, Wen Rimba Raya, Mualem sapaan akrab Muzakir Manaf mempertanyakan maksud Mahfud MD yang menabalkan Aceh sebagai Islam Garis Keras.

Baca: Mantan Panglima GAM: Mahfud MD Harus Minta Maaf Terhadap Rakyat Aceh

Mahfud dalam video yang dibagikan Muhajir Al Fairusy itu merunut sebab musabab dirinya mengkategorikan orang-orang di Aceh, Jawa Barat, Sumatra Barat, dan Sulawesi Selatan sebagai garis keras. Dia mengatakan itu agar Joko Widodo turut merangkul masyarakat dari daerah tersebut.

“Kemudian saya usul ke pak Jokowi, yang berdasarkan quick count menang dan mungkin akan terus menang, tolong ini dirangkul orang-orang garis keras ini. Diberi pelayanan bagaimana Islam itu dikembangkan di Aceh, sesuai pandangan masyarakat Aceh, di Jawa Barat, di Sumatra Barat, dan sebagainya agar pak Jokowi tidak dituduh anti-Islam,” kata Mahfud MD.*(BNA)

Simak video lengkapnya di bawah ini:

Shares: