EkonomiNews

Pemkab Aceh Tamiang Tebang Sawit untuk Relokasi Pasar Upah

Pemkab Aceh Tamiang Tebang Sawit untuk Relokasi Pasar Upah
Saiful Sofyan, anggota DPRK Aceh Tamiang bersama Camat Karang Baru, Camat Bendahara dan Datok Penghulu saat melihat proses penumbangan batang sawit dilokasi relokasi pasar pagi Upah, kec Bendahara.

POPULARITAS.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tamiang menebang kepala sawit milik PT Surya Mata Ie untuk ditempatkan relokasi pasar Gampong Upah, Kecamatan Bendahara.

Camat Bendahara, Fakhrurazi mengatakan, relokasi ini dilakukan karena kondisi pasar Upah yang ada saat ini padat, sehingga mengganggu arus lalulintas di daerah itu. Karena sebagian besar pasar Upah tidak memiliki lahan parkir serta menjadi lintasan utama kenderaan masyarakat.

Untuk tahap awal, sebutnya, sedang dilakukan penebangan pohon sawit yang berada dalam kawasan relokasi seluas lima rante.

“Relokasi pajak ini nanti akan ditangani oleh tiga kampung, dua kampung dalam Kecamatan Bendahara yaitu Kampung Upah dan Kampung Perkebunan Upah serta Kampung Simpang Empat Kecamatan Karang Baru,” sebut Fakhrurrazi.

Sementara itu, Datok Penghulu Kampung Upah, Kecamatan Bendahara, Khairul Adami mengatakan perjuangan untuk merelokasi pajak Upah tersebut dimulai pada Tahun 2018 melalui Musrenbang tingkat Kecamatan hingga tingkat Kabupaten.

“Alhamdulillah hari ini upaya ini telah membuahkan hasil,” ungkapnya.

Lanjutnya, apresiasi sebesar – besarnya kepada Bupati Aceh Tamiang yang telah mengusahakan lahan HGU PT. Surya Mata Ie sehingga mendapatkan lahan dan memberikan izin pinjam pakai untuk lahan pembangunan pasar pagi Upah.

Sementara itu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tamiang, Saiful Sofyan yang juga sebagai anggota Komisi II mengatakan, kondisi pasar Upah yang ada saat ini sudah tidak mungkin dipertahankan lagi dengan rutinitas transportasi yang padat sehingga selalu menimbulkan kemacetan lalulintas.

Saiful Sofyan juga berharap dengan dilakukan relokasi ini akan membawa perubahan terutama terkait kemacetan. Yang paling utama adalah membawa perubahan ekonomi bagi para pedagang yang selama ini berjualan di pinggir jalan lintas kecamatan tersebut.

“Saat ini lahan seluas lima rante ini akan dibangun secara bersama oleh tiga kampung, kedepannya ini akan kita anggarkan pembangunannya melalui APBK Aceh Tamiang. Insyaallah tahun depan kita ajukan anggarannya,” ujarnya.

Lanjutnya, awalnya pinjam pakai lahan HGU ini seluas dua hektar. Kedepan lahan pinjam pakai ini akan dibangun pembangunannya menggunakan APBK Aceh Tamiang.

“Terealisasinya lahan dua hektar peruntukkan pasar ini akan membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitarnya dan akan mendongkar perekonomian para pedagang yang berjualan,” pungkas Saiful. []

Reporter: Yusri
Editor: Acal

Shares: