HeadlineInvest in Aceh

Kondisi KEK Arun Lhokseumawe

KEK Arun Lhokseumawe Aceh tunjukkan kinerja positif

BANDA ACEH (popularitas.com) – Setelah diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pada 2018 lalu, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun terus berbenah. Beberapa perusahaan di KEK Arun sudah membentuk Badan Usaha Penyelenggara Pembangunan (BUPP).

Beberapa perusahaan tersebut adalah PT Pertamina, PT Pupuk Iskandar Muda (PT PIM), PT Pelindo 1, dan PT. Pembangunan Aceh (PT PEMA). Perusahaan-perusahaan ini terus berupaya mendatangkan investor.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh, Dr. Aulia Sofyan, S.Sos., M.Si melalui Kepala Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal, Ir. Jonni menyebutkan, hingga saat ini ada beberapa calon investor yang ingin menanamkan modalnya di KEK Arun, namun belum terealisasi.

“Sampai hari ini ada beberapa calon investor yang masuk. Tetapi belum ada yang realisasi, sementara PIM sebagai konsorsium, sebagai inisiator juga sudah membuat pabrik pupuk NPK,” ujar Jonni, Selasa, 11 Agustus 2020.

Berdasarkan informasi diterima, kata Jonni, kontruksi pembangunan pabrik pupuk Nitrogen Posphat Kalium (NPK) sudah memasuki 30 persen lebih. Pembangunan ini akan terus dipacu, sehingga bisa cepat dioperasikan.

“Informasinya sudah 30 persen lebih kontuksinya, mudah-mudahan cepat selesai,” kata Jonni.

Di sisi lain, kata Jonni, DPMPTSP Aceh juga sedang berupaya untuk mendatangkan sejumlah investor lainnya ke KEK Arun. Kedatangan mereka saat ini sedang dalam proses masuk atau pengurusan perizinan.

“Besok saya akan ke sana (KEK Arun), kita akan coba selesaikan ada satu investor yang membuat pabrik minyak makan dari CPO, jadi lahannya bagaimana, mudah-mudahan bisa cepat,” jelas Jonni.

Selain itu, katanya, KEK Arun juga menjadi target pengembangan oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Karena itu, orang nomor satu di BKPM pusat ini akan segera berkunjung ke Aceh.

“Jadi kami besok bersama Hipmi Provinsi akan ke KEK, akan mengkondisikan untuk kunjungan Pak Bahlil, bahwan beliau bisa membawa lebih tinggi, presiden sebagainya. Untuk membuat maknet KEK semakin menarik,” ujarnya.

Kata Jonni, apa yang akan dilakukan Kepala BKPM Bahlil di KEK Arun sudah dibuktikan di kawasan industri Batang, Jawa Tengah. Pasca kunjungan BKPM pusat dan Presiden Jokowi, kawasan industri tersebut menjadi rebutan para investor.

“Begitu dikunjungi presiden dan BKPM, menjadi daya tarik, banyak investor yang berdatangan, kita harapkan KEK Arun demikian, karena kita juga sedih sudah 3 tahun tidak ada perkembangan,” tutur Jonni.

Menurut Jonni, masyarakat juga sependapat dengan Pemerintah Aceh agar KEK Arun segera bisa dimanfaatkan. Dengan begitu, lapangan kerja akan terbuka selebar mungkin.

“Masyarakat mengharapkan, KEK itu tumbuhnya industri-industri baru, orang bisa bekerja. Dengan ditutup AAF, banyak yang PHK. Kalau banyak masuk memang bisa bekerja lagi. Mudah-mudahan dengan semangat lebih tinggi bisa cepat direalisasikan,” pungkasnya. [adv]

Shares: