News

Fakhrulrazi, pemuda asal Malaysia dimakamkan di Aceh Besar

Fakhrulrazi, pemuda asal Malaysia dimakamkan di Aceh Besar
Fakhrulrazi, pemuda asal Malaysia dimakamkan di Aceh Besar. Foto: Ist

POPULARITAS.COM – Fakhrulrazi, pemuda asal Malaysia yang menjadi korban terseret arus di wisata pemandian Brayeun, Kecamatan Leupung, Kabupaten Aceh Besar, dimakamkan di sekitar Dayah Raudhatul Qur’an Al-Aziziyah, Lamsiteh, kabupaten setempat, Sabtu (27/8/2022).

Informasi tersebut disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) melalui Kasubbag Program dan Pelaporan, Henny Nurmayani dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu (27/8/2022).

“Almarhum Fakhrulrazi dimakamkan di sekitar Dayah Raudhatul Qur’an Al-Aziziyah, Lamsiteh. Keluarga Fakhrulrazi dari Malaysia sudah tiba di lokasi,” kata Henny.

Fakhrulrazi merupakan korban keempat yang ditemukan meninggal dunia pada Sabtu (27/8/2022). Sebelumnya, ia bersama tiga rekan lainnya hilang usai terseret arus di wisata pemandian Brayeun pada Kamis (25/8/2022) petang.

Kejadian yang menimpa empat santri Dayah Raudhatul Qur’an Al-Aziziah itu menjadi perhatian publik. Video detik-detik saat para korban terseret arus beredar luas di berbagai jejaring media sosial.

Usai mendapat informasi adanya warga tenggelam, tim SAR, BPBD Aceh Besar, BPBA, TNI, Polri dan masyarakat secara bersama-sama mencari para korban.

Keempat korban akhirnya ditemukan pada hari kedua dan ketiga pencarian. Rinciannya adalah M. Reza Asri (18), warga Banda Aceh dan Ahmadal Hadi (17), warga Aceh Besar ditemukan pada Jumat (26/8/2022).

Sementara Darazatul Aulia (17), warga Aceh Barat Daya (Abdya) dan Fakhrul Razi (20), warga negara Malaysia ditemukan pada hari ketiga pencarian, Sabtu (27/8/2022).

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Benacan Aceh (BPBA), Ilyas mengimbau kepada masyarakat yang berwisata untuk memperhatikan potensi bencana yang bisa saja terjadi tanpa aba-aba.

Ilyas meminta agar masyarakat untuk terus mengupdate informasi cuaca di BMKG dan BPBA, sehingga dapat menghindari terjadinya bencana alam.

“Perhatikan cuaca ekstrem saat berwisata, terutama di daerah pegunungan, sungai dan laut,” ucap Ilyas.

Shares: