News

Demo Rusuh, Kapolresta Banda Aceh Minta Mahasiswa Tak Pancing Situasi

BANDA ACEH (popularitas.com) – Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Trisno Riyanto, SH, membenarkan adanya kericuhan saat aksi mahasiswa yang berlangsung di kantor Gubernur Aceh, di Banda Aceh, Selasa, 9 April 2019 siang. Dia menyebutkan kerusuhan terjadi akibat misskomunikasi antara massa yang berunjukrasa dengan pihak pemerintah Aceh.

“Tadi memang sedikit ada ricuh, karena mungkin sudah siang. Emosi mahasiswa yang memaksa bertemu Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah, sementara Plt (gubernur) tidak ada di lokasi,” kata Kapolresta Banda Aceh.

Dia mengatakan gesekan antara petugas dengan massa mahasiswa terjadi karena pemaksaan kehendak. Padahal, kata dia, pihak pemerintah Aceh telah memberitahukan massa pengunjuk rasa soal keberadaan Plt Gubernur Aceh di Aceh Tengah.

Baca: Menteri ESDM Resmikan Tiga Proyek Listrik 450 kV di Aceh

Kepada wartawan, Kapolresta Banda Aceh juga membenarkan adanya petugas yang terluka karena terkena pecahan kaca. Dia juga menyebutkan petugas terpaksa melepaskan tembakan gas air mata dan menyemprot water canon guna menghalau massa yang terus merangsek ke dalam kantor Gubernur Aceh.

“Jadi saya sampaikan, silakan kembali ke tempat masing-masing. Nanti penanggung jawab aksi yang kita mintai keterangan,” kata Kapolresta Banda Aceh.

Dia menyebutkan aksi tersebut sebenarnya sudah mendapat izin dari pihak kepolisian hingga pukul 18.00 WIB. Namun, menurut Kapolresta ada beberapa yang seharusnya dipahami pengunjukrasa saat melaksanakan aksinya.

Pantauan wartawan di lapangan, Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Trisno turut bertemu dengan penanggungjawab aksi di lokasi. Dia meminta para penanggungjawab aksi untuk mengimbau rekan-rekan mahasiswa kembali ke kampus masing-masing.

Baca: Demo Tolak Tambang Rusuh, Petugas dan Mahasiswa Terluka

“Saya hargai perjuangan adik-adik mahasiswa, tapi saya berharap, setelah ini nggak usah lagi memancing-mancing keadaan, memancing-mancing situasi. Nanti kita juga sama-sama menunggu jawaban pemerintah, saya mungkin juga secara diplomatis mengusahakan membantu, paling tidak ngomonglah (ke pemerintah Aceh) menyampaikan bahwa adik-adik kesal,” kata Kapolresta Banda Aceh kepada para korlap aksi.

Sebelumnya diberitakan aksi yang berlangsung di kantor Gubernur Aceh berakhir rusuh. Massa mahasiswa dari lintas universitas yang tergabung dalam Barisan Pemuda Aceh (BPA) terlibat bentrok dengan petugas di lokasi. Akibatnya, sejumlah fasilitas kantor Gubernur Aceh rusak seperti jendela kaca, pot bunga, pagar kompleks kantor Gubernur Aceh, hingga satu unit televisi yang ada di pos petugas keamanan ikut menjadi korban.

Tak hanya itu, kerusuhan akibat misskomunikasi ini juga menyebabkan beberapa demonstran dan petugas kepolisian terluka. Hingga berita ini diturunkan, kondisi di lapangan sudah terlihat steril. Beberapa petugas kebersihan di Setda Provinsi Aceh juga terlihat membersihkan sisa-sisa pecahan kaca dan pot bunga.

Baca: Nyaris Ricuh, Shalawat Badar Akhirnya Jadi Penenang Massa

Aksi penolakan izin operasi PT Energi Mineral Murni (EMM) di Aceh telah beberapa kali dilakukan. Massa yang berasal dari lintas universitas dalam aksinya kerap meminta Plt Gubernur Aceh untuk bersikap tegas mencabut izin tambang di kawasan Nagan Raya dan Aceh Tengah tersebut. Namun, dari beberapa kali aksi yang dilakukan, massa tidak pernah berhasil menjumpai Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah.

Pada aksi teranyar, Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah sendiri sedang berada di Aceh Tengah guna meresmikan tiga proyek pembangunan listrik bersama Menteri ESDM Ignasius Jonan.(ASM)

Shares: