News

Cerita Korban Dugaan Tindakan Asusila yang Dilakukan Ketua Forkab

Ilustrasi.

BANDA ACEH (popularitas.com) –  Tindakan dugaan asusila dengan modus bisa meloloskan CPNS kini menimpa dua wanita asal Aceh Timur berinisial AN (26) dan PUT (23). Aksi tak terpuji itu, diduga dilakukan oleh Ketua Forkab Aceh berinisial PM.

Kejadian itu terjadi di apartemen Kalibata City, Tower Viola, Jakarta. Kasus tersebut berawal saat AN mengenal PM melalui jejaring media sosial Facebook. Saat itu, keduanya bertukaran nomor handphone.

AN, awalnya ‘curhat’ dengan PM soal keinginannya untuk masuk CPNS. Dari situ, PM meminta AN untuk menemuinya di Jakarta dan membawa berkas berupa Ijazah, KK, KTP dan lainnya, untuk bisa mengurus keinginan AN tersebut.

Tergiur dengan rayuan PM, AN dan rekannya PUT akhirnya terbang ke Jakarta dengan maskapai Lion Air, pada 11 Desember 2019. Semua tiket ditanggung oleh PM, beserta penjemputan keduanya dari bandara.

Ketika berjumpa dengan PM pada malam hari, AN dan PUT diajak ke apartemen. Di apartemen itu, ada dua kamar. PM meminta agar AN sekamar dengannya. Sementara, PUT di kamar sebelahnya.

Kejadian asusila itu-pun terjadi. Meskipun korban sudah berusaha menolaknya. Sehingga, PM melakukan perbuatan bejat itu sebanyak dua kali kepada AN. Malam dan Pagi hari. Bahkan, korban disekap dalam kamar, dan dilarang untuk keluar apartemen.

“Saya tidak dikasih kemana-mana, harus di dalam apartemen saja, malam itu dua kali saya disetubuhi, saya tidak dikasih kemana-mana katanya di Jakarta bahaya kalau keluar sendiri-sendiri,” ujar AN saat dihubungi, Selasa, 17 Desember 2019.

Keduanya berhasil kabur dari apartemen pada Sabtu, 14 Desember 2019. Mereka beralasan akan mengunjungi Monas. PM sempat menghubungi keduanya, namun AN mengatakan dirinya sedang di Bogor.

Dalam komunikasi tersebut, AN juga sempat meminta tiket pulang ke PM. Namun, PM tidak memberikan dengan alasan uang proyek belum cair.

“Saya ada hubungi lagi PM, katanya akan segera dibelikan tiket, tapi sampai sekarang juga tidak ada. Saya meminta kepada PM untuk bertanggungjawab atas perbuatannya, saya hanya ingin pulang ke Aceh,” kata AN.

Saat ini keduanya bersama Ketua Aceh Human Fondation (AHF), Abdul Hadi Abidin atau yang akrab disapa Adi Maros, di Jakarta.

Adi Maros menyebutkan, dirinya sudah mengumpulkan barang bukti atas perlakuan PM kepada korban. Ia meminta kepada PM untuk bertanggungjawab atas apa yang telah dilakukannya kepada AN dan PUT.

“Saya minta PM harus bertanggungjawab atas perbuatannya itu,” ucap Adi Maros.

Ketua Umum Forum Komunikasi Anak Bangsa (Forkab) Aceh, Polem Muda Ahmad Yani membantah dirinya melakukan tindakan asusial kepada wanita asal Aceh Timur itu.

“Semua itu fitnah yang diarahkan kepada saya dan Forkab, dengan tujuan untuk menjatuhkan nama baik saya,” kata Polem Muda saat dikonfirmasi, Selasa, 17 Desember 2019.

Bahkan, ia menantang untuk mengecek CCTV apartemen tersebut, untuk dibuktikan kebenarannya. “Silahkan dibuktikan, ada rekaman CCTV yang ada di Apartemen Kalibata City Tower Viola,” ujarnya. (red)

Shares: