News

Air Pet Macet Lagi di Banda Aceh

BANDA ACEH (popularitas.com) – “Sudah hampir 3 minggu PDAM keluarnya Agin. Terpaksa mandi di Mesjid Terdekat.. Bereh kota Semilang,” keluh Shaivannur M Yusuf, salah seorang warga Lampriet, Banda Aceh di laman Facebook, Rabu, 9 Oktober 2019. Kekesalan ini lantas mendapat ragam komentar dari netizen, dari komentar biasa-biasa saja hingga ke perkara mandi junub.

Lampriet merupakan salah satu gampong yang tunduk di bawah Kecamatan Kuta Alam. Ada 12 Gampong lain yang ada di kecamatan ini termasuk di antaranya Lamdingin dan Lambaro Skep. Kawasan ini, sejak beberapa tahun terakhir disebut-sebut kerap bermasalah dengan air bersih.

Setakat dengan Lampriet, beberapa gampong di kecamatan tetangga juga bermasalah dengan air bersih. Di Gampong Prada, Kecamatan Syiah Kuala misalnya. Air bersih yang dipasok Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy ke rumah-rumah penduduk tak kunjung mengalir. Tak jarang, kran hanya mengeluarkan angin.

Perkara air bersih memang kerap menghantui pemerintah kota Banda Aceh. Agustus 2019 lalu saja, sejumlah warga di Cot Lamkuweh Kecamatan Meuraxa, melancarkan protes terbuka dengan membongkar meteran air milik PDAM di rumah masing-masing.

Saat itu, Wali Kota Aminullah Usman menyebut Pemko Banda Aceh telah membangun bak penampungan raksasa (reservoir) di kawasan Taman Sari Banda Aceh. Kapasitasnya mencapai 3.000 meter kubik air plus tiga booster. Pembangunan itu sudah dilakukan sejak Juni 2019 dan ditargetkan rampung akhir tahun. Untuk itu, Aminullah meminta warga ibukota Aceh ini bersabar.

Pun begitu, kesabaran warga kadung klimaks. Perkara air bersih yang mampet di Banda Aceh tak hanya dirasakan dalam setahun terakhir. Namun sudah berbilang tahun. Seperti yang diungkapkan oleh Herman RN, salah seorang penduduk Ie Masen Ulee Kareng.

Dia menyebut problematika air belum mampu ditangani pemerintah kota Banda Aceh sejak zaman Illiza Saaduddin Djamal hingga masa pemerintahan Aminullah Usman. Hal tersebut tentu membuat warga menjerit. “Pet (PDAM) macet lagi.”

“Hingga tadi malam saya bergadang, pukul 2.00, air belum juga mengalir. Sudah dari hari Rabu pekan lalu (kondisi air macet),” ujar Herman kepada popularitas.com.

Dia terpaksa membeli air galon untuk memandikan anaknya yang masih balita. “Lima galon khusus untuk mandi anak. Tetangga sudah melapor ke admin PDAM, jawaban selalu berapa nomor ID Pelanggan. Solusi tidak ada sama sekali,” pungkas Herman.* (BNA)

Shares: