HeadlineNews

Achmad Marzuki minta Menhub buka penerbangan internasional dari Bandara di Aceh

Pj Gubernur Aceh minta Menteri Perhubungan (Menhub) untuk buka penerbangan internasional dari bandara di daerah ujung barat Sumatra tersebut. Hal itu di sampaikan Achmad Marzuki saat bertemua Budi Karya Sumadi, Selasa (23/8/2022).
Achmad Marzuki minta Menhub buka penerbangan internasional dari Bandara di Aceh
Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, menyerahkan cinderamata kepada Menhub Budi Karya Sumadi, saat melakukan pertemuan di Kementerian Perhubungan RI, Jakarta, Selasa, (23/8/2022).

POPULARITAS.COM – Pj Gubernur Aceh minta Menteri Perhubungan (Menhub) untuk buka penerbangan internasional dari bandara di daerah ujung barat Sumatra tersebut. Hal itu di sampaikan Achmad Marzuki saat bertemua Budi Karya Sumadi, Selasa (23/8/2022).

Dalam pertemuan itu, keduanya juga membahas sejumlah isu terkait dengan upaya percepatan pertumbuhan ekonomi Aceh melalui sektor transportasi. “Harapan kita, Kemenhub segera terbitkan edaran agar Bandara Sultan Iskandar Muda dapat jadi entri poin penerbangan internasional,” tukasnya.

Sebelumnya, kata Achmad Marzuki lagi, pihaknya juga telah menyampaikan hal serupa kepada Kemenko Marves, dan disebutkan bahwa Bandara SIM di Aceh Besar jadi prioritas. Karena itu, kami minta dukungan dari Kemenhub, timpal Pj Gubernur Aceh lagi.

Dengan ditetapkannya kembali Bandara SIM sebagai entri poin penerbangan internasional, maka hal tersebut akan mempermudah umrah masyarakat Aceh. Hal itu juga akan mendorong kunjungan wisatawan ke daerah ini, serta mempercepat kerjasama perdagangan lewat IMT-GT Indonesia dan India, ujarnya.

Selain itu, Pj Gubernur Aceh juga berharap rute penerbangan perintis di Aceh perlu adanya penambahan dari empat rute menjadi 16 rute dengan frekuensi tiga kali dalam seminggu. Dikarenakan selama ini frekuensi hanya ada satu kali dalam seminggu dari empat rute pelayanan yang ada, yakni Banda Aceh – Takengon, Banda Aceh – Gayo Lues, Banda Aceh – Kutacane, dan Banda Aceh – Sinabang.

“Penambahan rute itu untuk mempermudah mobilitas masyarakat daerah kepulauan dan daerah terluar untuk menggerakkan perekonomian,” sebutnya.

Selanjutnya Achmad Marzuki meminta kepada Kemenhub adanya pengerukan alur pelayaran pelabuhan Kuala Langsa agar dapat sandar kapal 15.000 DWT. Optimalisasi fungsi pelabuhan Kuala Langsa untuk menunjang aktivitas ekspor – impor.

Kemudian, Pj Gubernur meminta ada pembangunan dry port di Bener meriah. Dry port ini yang fungsinya di pelabuhan laut tapi ini daratan, karena dinilai kebutuhan untuk konsolidasi muatan produk strategis Aceh.

“Kita juga berharap adanya pembangunan break water pelabuhan penyeberangan Meulaboh. Karena kapal tidak bisa bersandar saat gelombang tinggi. Fasilitas sandarnya juga cepat rusak akibat benturan, serta hambatan saat bongkar muat,” sebutnya.

Sementara itu Menhub Budi Karya Sumadi menampung semua apa yang disampaikan oleh Pj Gubernur Aceh. Untuk Bandara SIM jadi entry point penerbangan internasional pihaknya telah melakukan rapat sehari sebelumnya dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Satgas Covid-19 dan kementerian lembaga lainnya.

Menyangkut dengan umrah yang diberangkatkan melalui Bandara SIM ia menyambut baik. Menhub menyarankan agar Pemerintah Aceh berkolaborasi dengan bandara-bandara lainnya di Indonesia agar penerbangan umrah yang akan menuju Jeddah/Madinah mampir di Bandara SIM untuk mengangkut jamaah umrah asal Aceh. Dengan demikian frekuensi penerbangan dari Bandara SIM ke Arab Saudi menjadi lebih tinggi dan menciptakan multiplier effectnya lebih besar bagi Aceh.

“Salah satunya adalah dengan Bandara Kertajati, Jawa Barat yang membuka akses umrah. Nanti bagaimana berkolaborasi sehingga dari Kertajati terbang ke Banda Aceh kemudian akan mengisi jamaah asal Aceh sebelum terbang ke Mekkah dan Jeddah,” jelasnya.

Namun, untuk penambahan rute perintis Menhub meminta pemerintah Aceh untuk mendata bandara-bandara mana yang lebih diprioritaskan untuk ditetapkan sehingga nanti bisa dibantu subsidinya.

“Dengan harapan rute itu penumpangnya cukup, tidak hanya satu atau dua orang. Kalau nanti trafficnya sudah baik, nanti akan banyak lagi pelayanan dari maskapai,” ungkapnya.

Sementara untuk pengerukan alur pelayaran pelabuhan Kuala Langsa, Menhub akan menyurati pihak PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo). Karena itu dikelola oleh perusahaan tersebut. “Begitu juga dengan yang lainnya, kita minta untuk studi dulu, nanti baru disampaikan kepada kami,” ujarnya. Terkait usulan pembangunan dryport di Bener Meriah, Menhub mengharapkan agar dilakukan kajian secara menyeluruh sehingga pembangunannya dapat bermanfaat.

 

Editor : Hendro Saky

Shares: