News

3600 Angkutan Umum di Aceh Kembali Bergairah Setelah Mudik Lokal Diizinkan

Hore..Pemerintah Aceh akhirnya bolehkan mudik lokal
Ilustrasi (Foto: merdeka.com)

POPULARITAS.COM – Organisasi angkutan darat (Organda) Aceh mencatat ada 3600 unit angkutan umum antar kabupaten/kota yang kembali bergairah menyusul keluarnya aturan baru terkait perizinan operasional di enam zona aglomerasi pada lebaran Idul Fitri 1442.

“Maka kami kemarin itu memohon kepada pemerintah untuk membuat aglomerasi itu, ternyata Alhamdulillah kemarin itu sudah keluar. Maka dalam hal ini saya melihat transportasi sudah mulai hidup kembali,” kata Ketua Organda Aceh, Ramli kepada popularitas.com, Senin (10/5/2021).

Ramli menyampaikan, apabila angkutan umum antar kabupaten/kota tak diizinkan beroperasi, maka berpotensi terjadinya gejolak besar di Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh, di mana ribuan para sopir melakukan aksi.

Namun, kata Ramli, hal tersebut cepat diantisipasi oleh Organda Aceh. Begitu aturan larangan operasi antar kabupaten/kota keluar, Organda langsung menyurati Gubernur dan Dishub Aceh.

“Kalau dia nggak nyopir, itu nggaji nggak ada. Maka dalam hal ini kami terpanggil untuk organda, makanya organda ini adalah yang penting sebuah wadah organisasi angkutan semua, di sinilah.

Maka kemarin kami mengirim surat kepada pak gubernur dalam hal ini perhubungan untuk meminta aglomerasi, maka Alhamdulillah dikabulkan. Inilah namanya pemerintah peduli,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Ramli juga mengimbau kepada pemilik jasa angkatan umum di Aceh untuk selalu mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

“Protokol kesehatan itu harus dijaga, walaupun pemerintah telah memberikan sedikit berjalan, kita juga harus patuhi protokol kesehatan, jangan kita lengah. Karena tujuan penmerintah itu bagus, untuk memutus tali dari Covid-19 ini,” ujar Ramli.

“Kita juga mengimbau kepada masyarakat, kalau nggak perlu mudik nggapain mudik, kan itu sebenarnya, tapi kalau memang perlu mudik, karena kita orang Aceh ini kalau mudik itu ada juga sedikit pemerataan ekonomi.

Artinya, kalau kita di Kota Banda Aceh dan kota-kota besar, punya sedikit uang, pulang kampung kita bisa membagi-bagi kepada saudara, ya begitu kan, tetangga yang nggak punya, itulah pemeratan ekonomi,” pungkasnya.

Editor: dani

Shares: