News

Zona Orange, Disdikbud Aceh Tamiang Belum Bisa Terapkan BTM

Kabupaten Aceh Tamiang masih berada dalam zona oranye Covid-19, sehingga hal ini berdampak terhadap proses belajar tatap muka (BTM) belum dapat di laksanakan oleh sekolah dari semua tingkatan di kabupaten ujung timur Aceh ini.

“Bila berada di zona kuning, mungkin belajar tatap muka baru bisa dilaksanakan,” kata Drs. Abdullah,Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Aceh Tamiang pada Minggu (8/11).

Meski demikian, pihaknya telah mempersiapkan berbagai kebutuhan untuk menyambut belajar tatap muka yang suatu saat akan dilaksanakan di masa pandemi Covid-19.

“Terutama menyangkut protokol kesehatan seperti alat dan sarana  berkaitan pencegahan Covid-19, termasuk izin dari orang tua siswa bila sistim belajar tatap muka berlangsung secara shif, “ jelas Abdullah.

Bambang Supriyanto, Kabid Pendidikan Dasar pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Tamiang dan menjelaskan,  untuk saat ini Pemkab Aceh Tamiang masih menerapkan sistim belajar daring, karena belum dibolehkan belajar tatap muka, meski tidak di pungkiri proses belajar daring dinilai tidak maksimal, tetapi pemerintah terus berusaha mencari solusi – solusi agar Pendidikan di Aceh Tamiang tetap berjalan di masa pandemi Covid -19.

Adapun solusi yang sudah terlaksana yaitu program diskusi belajar, program ini untuk membantu tugas – tugas siswa yang diberikan guru secara daring, termasuk juga membantu siswa yang tidak memiliki android.

“Kegiatan diskusi belajar ini dilaksanakan di mesjid, mushala dan tempat lainnya yang dianggap bisa dijadikan lokasi untuk diskusi belajar,” ujar Bambang.

Menurutnya, menghadapi kondisi pandemi Covid-19 ini agar pendidikan belajar dapat berjalan maksimal, walaupun tidak bisa sempurna karena keadaan darurat tidak mungkin bisa sempurna, pemerintah daerah dan Disdikbud melakukan inovasi dalam pelaksanaan belajar masa pandemi seperti belajar home visit, aplikasi tamiang pande yang saat ini menjadi acuan bagi daerah lain.

Seiring dengan kondisi saat ini, tentunya inovasi – inovasi akan terus di gali demi keberhasilan pendidikan dimasa pandemi agar menjadi lebih baik.

“Kita berharap kondisi ini bisa segera berakhir dan pembelajaran secara normal segera terlaksana,” demikian harap Bambang.

Sebelumnya Bupati Aceh Tamiang, H. Mursil dalam audiensi dengan guru dan kepala sekolah yang berlangsung Jum’at (6/11) juga meminta agar para guru lebih bersabar  mendidik siswa dimasa pandemi Covid-19.

“Guru terus melakukan inovasi, berkreasi serta bekerja keras guna memajukan dunia pendidikan di daerah ini,” ujarnya.

Bupati Mursil mengimbau dalam masa pandemi ini para guru jangan memaksa anak-anak untuk melakukan apa yang bukan kehendaknya, karena untuk menjadi sukses belum tentu sepenuhnya diraih oleh anak-anak yang memiliki nilai akademik yang tinggi.

“Seorang guru yang memiliki fungsi sebagai ujung tombak dalam pendidikan, untuk itu guru harus mumpuni memahami murid dan jangan menganggap remeh siswa yang tidak pintar,” sebut Mursil seraya mengatakan, menjadi sukses, selain kecerdasan intelektual, kesungguhan, kerja keras juga menjadi faktor pendukung kesuksesan.

Editor: dani

Shares: