News

Warga Kembang Tanjong Mengamuk di Kantor Camat, Ini Penyebabnya

Petugas berjaga-jaga dilokasi. (popularitas/Nurzahri)

POPULARITAS.COM – Puluhan emak-emak warga Gampong Tanjong Krueng, Kecamatan Kembang Tanjong, Pidie, seruduk kantor camat setempat, Senin 28 September 2020.

Kedatangan mayoritas wanita paruh baya itu guna menanyakan kepastian jadwal pelaksanaan pemilihan keuchik gampong Tanjong Krueng.

Selain para emak-emak, sejumlah laki-laki juga tampak mendatangi kantor camat Kembang Tanjong itu.

Bahkan mereka sempat mengamuk di aula kantor Camat Kembang Tanjong, dengan memecah kaca jendela ruang, serta mematahkan sejumlah kursi.

Pihak personil Polisi Pores Pidie yang dipimpin langsung oleh Kabag Ops AKP Wahyudi turun langsung untuk meredam amarah warga yang mengamuk di kantor camat tersebut.

Panitia pelaksana Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Gampong Tanjong Krueng Bukhari (40) saat dikonfirmasi popularitas.com menyebutkan, para warga setempat mendatangi kantor camat, karena jadwal pelaksaan tes mengaji calon Keuchik di tunda oleh pihak kecamatan.

“Pihak Kecamatan menunda jadwal tes ngaji calon keuchik yang direncanakan besok, tanpa alasan yang jelas,” kata Bukhari.

Awalnya, pelaksanaan ujian kemampuam mengaji calon Keuchik Gampong Tanjong akan dilaksanakan besok, namun tiba-tiba pihak camat meminta untuk ditunda.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Muktar, salah satu warga Gampong Tanjong Krueng, warga segaja menggeruduk kantor camat untuk menanyakan alasan penundaan tes mengaji yang direncanakan besok.

Kata dia, Gampong Tanjong Krueng, sudah dua tahun di jabat oleh Pj Keuchik. Namun masyarakat saat ini mengingikan segera mendapat Keuchil definitif.

“Makanya hari ini kami masyarakat Tanjong Krueng datang ke kantor Camat, datang menangih janji. Disebabkan panitia sudah terbentuk, tahapan penjaringan sudah, tapi hingga sampai sekarang pemilihan diundur-undur,” kata Muktar, salah satu warga Gampong Tanjong Krueng.

Kata dia, alasan pihak kecamatan menunda pelaksanaan Pilkades tersebut disebabkan salah satu calon masih bermasalah.

Informasi diterima popularitas.com, salah satu calon Keuchik yang diketahui sebagai petahana tersadung masalah Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Keuangan Desa yang belum dilunasi sebesat Rp 70 juta.

“Yang kita ketahui masalah tersebut dengan masalah pemilihan itu berbeda-beda. Kita sudah konsul sampai ke Asisten 1, Tapem (Bagian Pemerintahan, Bapem) bahwa hal ini berbeda, jalur pemilihan lain, dan jalur kasus tadi lain,” jelasnya.

Sementara itu, Camat Kembang Tanjong, Pidie, Zubir menyebutkan, alasan disarankan penundaan tes mengaji yang direncanakan Selasa 29 September 2020, esok hari disebabkan adanya surat pengunduran diri panitia pemilihan Keuchik.

“Ada empat panitia mengundurkam diri,” kata Zubir.

Dulunya sebut Zubir, pelaksanaan Pilkades ditunda berdasarkan Maklumat Kapolri. Pemilihan baru bisa dilaksanakan usai lebaran Idul Adha.

Namun begitu dibentuk panitia pemilihan salah satu calon Kepala Desa, yanh merupakan keuchik sebelumnya adanya Pj, masih tersandung masalah ikhwal Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Keuangan Desa, yang belum sepenuhnya diselesaikan.

“Kemarin kita bentuk panitia kembali, ada persolan dengan LHP ini, menunggak dia Keuchik Petahana. Semuanya total Rp 150 juta, sudah diselesaikan sekitar Rp 70 juta ke kas negara, Rp 10 juta ke kas desa, jadi sisa sekitar Rp 70 juta lagi,” jelas Zubir.

Kemudian muncul persoalan pengunduran diri panitian pemilihan Keuchik tersebut. Namun masalah tersebur sudah teratasi, dan besok tes mengaji calon keuchik akan dilaksanakan.

Editor: dani

Reporter: Nurzahri

Shares: