InsfrastrukturNews

Warga Keluhkan Penutupan Jalan Lintas di Waduk Pusong

Warga Keluhkan Penutupan Jalan Lintas di Waduk Pusong. (popularitas/Risky)

LHOKSEUMAWE (popularitas.com) –  Warga mengeluhkan penutupan jalan Waduk Pusong Kota Lhokseumawe secara permanen oleh Pemerintah. Akibatnya, warga kesulitan mengakases jalan untuk beraktifiatas sehari-hari.

Warga mengaku, terpaksa memutar jalan yang jaraknya cukup jauh dari pemukiman menuju ke perkotaan, maupun untuk tujuan bearaktifitas, sejak ditutupnya akses jalan lewat waduk tersebut.

Warga sekitar, Fitri (30) mengatakan, selama ini jalan tersebut menjadi akses untuk beraktifitas. Tak hanya itu, jika melewati jalan waduk, akses menuju Puskesmas Mongeudong dan SMA 2 N Mongeudong lebih dekat. Saat ditutp warga terpaksa memutar waduk untuk menuju fasilitas publik tersebut.

Bahkan kata dia, benda yang digunakan untuk menutup jalan itu sempat memakan korban di malam hari. Sebab, tidak adanya penerangan, sehingga pengendara menabrak penutup jalan.

“Jalan waduk itu sangat banyak manfaatnya terhadap masyarakat, selain mempersingakat jarak tempuh, jalur itu juga salah satu artenatif yang digunakan penggunakan jalan keluar ke jalan lintas Nasional. Di malam hari ada beberapa pengguna jalan mengalami kecelakaan karena penabrak benda yang digunakan petugas menghalang jalan itu,” kata Fitri.

Sementara, seorang pedagang, Ruslan menjelaskan, hampir sepekan ini, perekonomiannya sangat terhambat, karena ditutupnya jalan menuju waduk. Dia dan warga sekitar, juga keberatan jika jalan itu ditutup.

“Kami berharap pemerintah mencari solusi terkait penutupan jalan itu, kami berharap jalan itu dibuka kembali agar tak mengganggu perekonomian warga kecil yang berjualan di area jalan waduk Pusong tersebut,” harapnya.

Kabag Humas Pemko Lhokseumawe, Marzuki saat dikonfirmasi perihal penutupan jalan waduk Pusong mengatakan, penutupan itu karena adanya intruksi wali kota untuk menghindari kurumunan warga.

Dari hasil rapat yang dilaksanakan pada hari Senin 15 Juni 2020 lalu, kata dia telah ada kesepakatan bersama apabila objek wisata yang tidak ada pengelolanya terpsaksa ditutup sampai berakhirnya pandemi Covid-19.

“Terkait pengguna jalan dijalur itu boleh digunakan untuk pengguna jalan roda dua saja, pengguna jalan mobil untuk sementara ini tidak diperbolehkan, karena jumlah orang yang menggunakan mobil banyak, jika pengunjung yang membawa motor kan pengunjungnya terbatas, lagi pula itu hanya sementara saja tidak selamanya,” katanya.

Terkaitnya minimnya penerangan, pihaknya mengaku sudah memasang lampu dilokasi penutup jalan ke Waduk Pusong.

“Saat ini di area penghalang jalan waduk itu sudah kita berikan lampu penerang jalan dan pengguna jalan bagi sepeda motor masih bisa dilalui,” katanya.

Reporter: Risky

Shares: