News

Warga Aceh Timur keluhkan air sungai diduga tercemar limbah PKS

Warga Aceh Timur keluhkan air sungai diduga tercemar limbah PKS
Warga mencium aroma air sungai Alue Ie Mirah, di Kecamatan Indra Makmu, Kabupaten Aceh Timur, yang diduga tercemar limbah, Selasa (9/8/2022) ANTARA/HO

POPULARITAS.COM – Sejumlah warga Desa Alue Ie Mirah, Kecamatan Indra Makmu, Kabupaten Aceh Timur, mengeluhkan air sungai berubah warna dan rasa akibat diduga tercemar limbah pabrik kelapa sawit (PKS) milik PT Bugak Palma Sejahtra.

Keuchik (kepala desa) Alue Ie Mirah, Romi Syahputra dikutip dari laman Antara, Kamis (11/8/2022), mengaku setelah air sungai tersebut tercemar, kini masyarakatnya tidak berani lagi menggunakan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari.

“Padahal, warga menggunakan air sungai tersebut selama ini untuk kepentingan rumah tangga seperti memasak, mencuci, hingga mandi,” kata Romi Syahputra.

Romy mengatakan masyarakat menduga tercemarnya air sungai karena jumlah kolam PKS belum memadai, sehingga tidak mampu mengolah limbah hingga akhirnya mencemari air sungai.

“Akibat tercemar, masyarakat tidak berani menggunakan air sungai karena ada sebagian warga mengalami gatal-gatal setelah menggunakan air sungai yang terkena limbah tersebut,” kata Romy Sahputra.

Ia mengakui sejak keberadaan PKS tersebut selama setahun terakhir fungsi sungai berubah akibat tercemari limbah. Bahkan habitat sungai banyak mati seperti ikan.

“Banyaknya warga mengeluh karena limbah tersebut telah terjadi berulang kali. Padahal pihak kami telah memberikan teguran kepada perusahaan, namun hal yang sama terulang lagi,” kata Romy Syahputra.

Sementara itu, Manajer PKS PT Bugak Palma Sejahtra Aiyumansa mengatakan pihaknya diberikan izin membuang limbah ke sungai. Izin tersebut diberikan setelah kunjungan pihak Dinas lingkungan hidup dan kebersihan Kabupaten Aceh Timur.

“Kami telah diberikan izin untuk pembuangan air limbah, cuma kami juga tidak membuang limbah dengan kapasitas banyak dikarenakan khawatir sungai warga akan tercemar,” kata Aiyumansa.

Aiyumansa mengakui terkait perubahan warna air sungai terjadi akibat musim kemarau yang kini sedang berlangsung. Struktur perubahan warna dominan nampak hitam.

“Kami juga telah berencana akan menambah tiga kolam pembuangan dengan kedalaman hingga lima meter mengantisipasi perubahan warna,” kata Aiyumansa.

Shares: