News

Wali Kota Banda Aceh Perbolehkan Perayaan Maulid Nabi

Meski zona merah, Banda Aceh longgarkan aturan bisnis dan ibadah
Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman. Foto Ist

POPULARITAS.COM – Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman menegaskan tidak ada larangan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Tetapi ia meminta kepada masyarakat dalam melakukan perayaan tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

“Saya imbau bahwa tidak ada yang melarang, atau pun menghentikan perayaan maulid Rasulullah SAW,” ucap Aminullah, Jumat (23/10/2020) melalui siaran pers.

Namun, dalam perayaannya Aminullah memohon kepada masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan. Pasalnya, saat ini Banda Aceh tengah berkutat di zona orange, Aminullah berharap pada akhir tahun ini, ibukota Provinsi Aceh ini bisa beraktivitas dengan normal jika sudah dikategorikan ke dalam zona hijau.

“Kami (pemerintah kota) sangat prihatin akan lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi jika kita tidak waspada ketat. Menjalankan prokes dalam berbagai kegiatan, termasuk kegiatan keagamaan merupakan saran dan usulan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Banda Aceh,” kata Aminullah.

Ia mengungkapkan, kasus Covid 19 saat ini yang terbanyak di Aceh ada di Kota Banda Aceh. Setiap hari ada saja penambahan kasus positif walau diselingi dengan bertambahnya juga yang sembuh.

Hingga Kamis, 22 Oktober 2020 kemarin per pukul 12.00 WIB, ada penambahan 21 kasus positif dan secara akumulasi menjadi 1941 kasus (0.8%). Sedangkan dalam proses perawatan total sebanyak 346 (17.8%) orang, bertambah 10 orang dari satu hari sebelumnya.

Angka kesembuhan sendiri tak kalah dengan kasus positif setiap harinya, yakni secara akumulasi 1527 (78.7%), bertambah 22 orang per Kamis kemarin. Dan meninggal dunia masih nihil, atau tidak ada penambahan.

Tak ingin lebih lagi, Aminullah meminta kepada masyarakat untuk terus menahan diri agar mengurangi aktivitas yang tidak penting di luar rumah sementara waktu.

“Boleh saja beraktivitas, namun waspada tetap perlu. Tetap laksanakan prokes 4M: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, hanya ini obat penangkalnya sampai saat ini,” kata Aminullah.

Untuk itu, wali kota pun meminta masyarakat memaklumi kondisi saat ini di tengah wabah yang terjadi di negeri ini, bahkan yang sedang dihadapi seluruh dunia ini.

Dalam perayaan maulid kali ini, Aminullah mengatakan akan berembuk kembali dengan Forkopimda Banda Aceh untuk berbicara mekanisme di lapangan.

“Dalam waktu cepat kita akan tentukan, bagaimana pun maulid tetap berjalan, tapi tetap waspada dan dengan menjalankan protokol kesehatan,” katanya.

Keputusan terkait konsep peringatan maulid di tengah kondisi pandemi nantinya akan dikeluarkan dalam bentuk imbauan oleh Forkopimda Banda Aceh dan akan diteruskan hingga ke gampong-gampong untuk dipedomani. “Mengingat pada rapat sebelumnya, masih banyak kekurangan dan belum final,” jelasnya.

Sebelumnya, dalam rapat Forkopimda Banda Aceh bersama Pemko pada Rabu, 21 Oktober 2020 lalu, di Balai Keurukon lingkungan Balai Kota, telah sepakat Maulid Nabi Muhammad SAW dapat dirayakan namun diimbau untuk tidak mengumpulkan massa, guna mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Banda Aceh.

Dalam rapat tersebut juga disarankan Maulid Nabi Muhammad SAW dirayakan di awal tahun 2021. Mengingat perayaan maulid di Aceh yang diperingati lebih dari 3 bulan, diperkirakan akhir maulid nanti (awal tahun 2021), dengan harapan besar Covid-19 telah berakhir.[acl].

Shares: