HeadlineKesehatan

Wakil Ketua PKK Aceh kunjungi operasi bibir sumbing keluarga miskin

Wakil Ketua PKK Aceh, Dyah Erti Idawati, melakukan kunjungan kerja, ke Rumah Sakit Malahayati Banda Aceh.

BANDA ACEH (popularitas.com): Wakil Ketua PKK Aceh, Dyah Erti Idawati, melakukan kunjungan kerja, ke Rumah Sakit Malahayati Banda Aceh.

Dalam lawatannya ke rumah sakit swasta itu, Minggu, 24 Agustus 2019, istri Plt Gubernur Aceh tersebut, mengunjungi pasien dari keluarga miskin, yang tengah menjalani proses operasi bibir sumbing, dan juga kerusakan celah mulut, akibat bawaan lahir.

Didampingi Plt Asisten II Setda Aceh, Ahmad Dadek, wakil ketua PKK Aceh, ikut serta masuk kedalam kamar operasi, guna melihat proses pengerjaan rekontruksi bibir dan celah mulut, yang dilakukan tim dokter, yang dikomandoi salah satu dokter bedah plastik terbaik di Aceh saat ini, yaitu, dr Muhammad Jailani, SpB (RE).

Selain itu juga, Dr Ir Dyah Erti Idwati, yang juga merupakan staf pengajar di Fakultas Teknik Unsyiah, sempat berbicang dengan tim dokter, serta para kelurga pasien.

Dr Muhammad Jailani, SpB (RE), kepada media ini, menerangkan, pelaksanaan operasi bibir sumbing, dan juga kerusakan celah mulut, yang dilakukan pihaknya, sepenuhnya gratis, dan tidak ada pembebanan biaya kepada keluarga pasien.

Dalam membantu proses operasi ini, untuk pembiayaan, seperti, benang jahit, anastesi, dan juga kebutuhan obat, sepenuhnya di suport atau didukung Smile Train, organisasi nirlaba yang berpusat di Amerika Serikat. “Sementara untuk jasa medis dokter, sebagian dari kami ada volunter,” terangnya.

Pada umumnya, sambung staf pengajar Fakultas Kedokteran Unsyiah ini, dari keseluruhan pasien, yang melakukan operasi, adalah keluarga miskin, dan kuranf mampu dari seluruh kabupaten dan kota di provinsi ini.

Sejak tahun 2007, hingga saat ini, pihaknya, atas dukungan Smile Train, telah melakukan operasi dan rekontruksi bibir sumbing dan celat mulut, sebanyak tiga ribu bayi, dan anak di seluruh Aceh, dan terdapat juga sebagian kecil, lelaki atau pria yang sudah dewasa, terangnya.

Selama ini, katanya, belum ada hambatan dalam proses yang dilakukan pihaknya, namun memang, masih ada anggapan, atau tradisi ditengah masyarakat, bahwa, operasi bibir sumbing adalah tabu, dan tidak dibenarkan secara agama. Padahal, katanya, anggapan tersebut kurang tepat, sebab, memperbaiki atau rekontruksi, cacat bawaan lahir, seperti bibir sumbing, bukanlah sesuatu yang terlarang.

Karena itu, Ia juga mengimbau, kepada masyarakat, yang mendapati dikawasan tempat tinggalanya, terdapat anak, atau bayi, yang memiliki kecacatan berupa bibir sumbing, atau kerusakan celat mulut, untuk datang langsung ke Rumah Sakit Malahayati di Banda Aceh, agar dapat diperbaiki ddngan cara operasi. “Biaya operasi gratis ” tukasnya. (SKY)

Shares: