News

USK tuan rumah Rakernas ARTIPENA

USK tuan rumah Rakernas ARTIPENA
Sekretaris Daerah Aceh, Taqwallah membuka acara Rakernas DPP ARTIPENA di Gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam, Jumat (15/7/2022). Foto: Humas USK

POPULARITAS.COM – Universitas Syiah Kuala (USK) menjadi tuan rumah rapat kerja nasional (rakernas) Aliansi Relawan Perguruan Tinggi Anti Penyalahgunaan Narkoba (ARTIPENA).

Pada rakernas yang berlangsung di Gedung AAC Dayan Dawood tersebut, semua pihak satu suara dan menyatakan komitmen untuk memerangi narkoba.

Rektor USK, Prof Marwan mengatakan, rakernas yang ke V berlangsung selama tiga hari, sejak tanggal 15-18 Juli, diikuti sebanyak 103 peserta, mulai dari ujung barat Indonesia, dari Aceh hingga yang paling timur, berasal dari Sulawesi. Malam hari kemarin, turut dilaksanakan pelantikan DPW ARTIPENA Aceh.

USK menyambut baik gagasan lahirnya ARTIPENA. Rakernas ini sangatlah penting bagi semua pihak, dalam menyusun program-program kerja yang nantinya menjadi acuan dalam mewujudkan Kampus Bersih dari Narkoba, atau lebih dikenal dengan sebutan Kampus Bersinar.

“Selama ini, ARTIPENA telah menunjukkan kontribusinya dalam upaya-upaya memberantas bahaya narkoba, yaitu melalui kegiatan Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di lingkungan perguruan tinggi Indonesia,” kata Prof Marwan, Jumat (15/7/2022).

Ia menyampaikan, sejak Februari 2022 hingga saat ini pihak BNN, Bareskrim dan Bea Cukai secara akumulasi telah berhasil mengungkap peredaran sabu sejumlah 2,4 ton. Peredaran barang haram dengan jumlah mencengangkan tersebut, sangat miris sebagai ancaman nyata terhadap kelangsungan masa depan generasi penerus bangsa.

“Maka kampus harus mengambil peran yang nyata untuk memberantas narkoba. USK yang notabene kampus terbaik di Aceh, punya tanggungjawab besar, mengingat Aceh merupakan pintu masuk peredaran narkoba di Indonesia. Kolaborasi semua pihak menjadi kunci untuk mewujudkan Kampus Bersinar,” jelas Rektor.

Ketua Umum ARTIPENA, Prof Sutarto Hadi optimis rakernas di Aceh mampu melahirkan rekomendasi dan terobosan kongkrit untuk membentengi generasi masa depan dari kemungkinan terpapar narkoba.

“Hasil rakernas ini menjadi acuan peta kerja ARTIPENA, yang akan kita sampaikan ke komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan. Tugas kita bagaimana membantu pemerintahan dalam hal ini bersinergi dengan BNN dan BNNP menjalankan P4GN. Secara khusus mengawal kampus di Indonesia, menjadi Kampus Bersinar,” tutur Ketua Umum ARTIPENA.

Prof Sutarto berharap, ARTIPENA yang sudah mendapatkan legitimasi dari pemerintah melalui Kemendikbud, berkontribusi maksimal dalam menjalankan program kerjanya. Terlebih didukung oleh BNN dan BNNP.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Rehabilitasi BNN Republik Indonesia, Dra. Riza Saraswita, M.Si, MHS, P. hd mengapresiasi kiprah ARTIPENA, sebagai sebuah gerakan anti narkoba. Ini suatu inisiatif dan menunjukkan semangat tinggi atas bahaya narkoba.

“ARTIPENA merupakan aliansi yang sangat luar biasa yang dapat menjauhkan Perguruan Tinggi dari narkoba. Ini penting untuk merawat dan menyelamatkan bonus demografi Indonesia dari narkoba,” ucap Riza Saraswita.

Persentase angkatan kerja dengan usia produktif yang dimiliki Indonesia saat ini, merupakan modal penting, untuk terwujudnya Indonesia emas di 100 tahun usia Tanah Air tahun 2045. Karena itu, butuh ketahanan semua pihak, dan ini dimulai dari institusi pendidikan.

“Semoga dengan rakernas ke V di Serambi Mekkah, Aceh, bisa merumuskan langkah strategis dan nyata untuk mewujudkan kampus sehat demi generasi masa depan,” tukas Deputi Rehabilitasi BNN Republik Indonesia.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Aceh, dr. H. Taqwallah, M.Kes yang mewakili PJ Gubernur Aceh menerangkan, penanganan penyalahgunaan narkoba tidak semata diserahkan kepada pihak penegak hukum, akan tetapi menjadi tanggungjawab lintas sektoral. Pemerintah Aceh terus bekerja keras dan bersinergi semua pihak untuk memerangi narkoba. Mengingat berdasarkan data dari BNN, Aceh menempati urutan ke-6 di Indonesia sebagai daerah darurat narkoba.

“Karena itu, semua pihak harus terus bergerak. Perguruan tinggi diminta semakin aktif meningkatkan peran serta dan pengawasannya. Memastikan semua perguruan tinggi di Aceh bebas narkoba,” ujar Sekda Aceh.

Rakernas tersebut turut diikuti oleh Komisi X DPR RI, Ketua BNN Aceh, perwakilan dari Polda; Pangdam; Kajati, serta sejumlah tamu undangan.

Shares: