News

USK terima empat mobil dari Bea Cukai

Universitas Syiah Kuala (USK) menerima Barang Milik Negara eks Kepabeanan berupa empat unit kendaraan roda empat.
Universitas Syiah Kuala (USK) menerima Barang Milik Negara eks Kepabeanan berupa empat unit kendaraan roda empat, Rabu (29/12/2021). (Ist)

POPULARITAS.COM – Universitas Syiah Kuala (USK) menerima Barang Milik Negara eks Kepabeanan berupa empat unit kendaraan roda empat.

Serah terima tersebut dilakukan oleh Kepala Kanwil Bea Cukai Aceh, Safuadi kepada Wakil Rektor II USK, Agussabti, yang bertempat di Pelabuhan Malahayati, Rabu (29/12/2021).

Empat unit mobil tersebut meliputi, Mercedes Benz SLK 350, Mercedes Benz CLK200ML, Honda Odssey 2.4A dan Audi Abl 4.2 TIP. Kesemua kendaraan roda empat tersebut, diperuntukkan untuk praktikum mahasiswa USK, terutama dari Fakultas Teknik.

Wakil Rektor II USK dalam sambutannya mengucapkan terimakasih atas apa yang dilakukan Kanwil Bea Cukai Aceh. Ia menyampaikan, hal tersebut merupakan bentuk sinergitas antara Bea Cukai Aceh dengan universitas, dalam hal ini USK.

“Kami dari USK mengucapkan banyak terimakasih. Ide Pak Safuadi selama ini cukup positif. Saya sering bertemu dengan beliau di beberapa kesempatan, tiada hari tanpa inovasi,” ucap Agussabti.

Mengutip tokoh pendidikan Brazil, Wakil Rektor II USK menerangkan bahwa salah satu penyebab kegagalan pendidikan ialah, karena hanya mampu mentransfer knowledge, tapi tidak mampu mentransfer kreativitas. Maka dari itu, pemberian Barang Milik Negara eks Kepabeanan ini sangat menunjang praktikum mahasiswa.

“Alat ini sangat berguna untuk kita memperbaiki kreativitas, sehingga dengan alat praktek ini, mahasiswa kita bisa lebih kreatif lagi,” jelas Wakil Rektor II.

Selama ini, dalam temuannya, masih ada mahasiswa dengan IPK tinggi, tetapi tidak kreatif. Mereka kebingungan saat menjawab apa rencana masa depan.

Agussabti menjelaskan, seorang sarjana idealnya kecakapan akademik selaras dengan kreativitas. Katanya, orang yang tidak punya rencana untuk dirinya sendiri, maka dirinya akan bekerja untuk melaksanakan rencana orang lain. Hal tersebut yang menyebabkan seseorang ataupun suatu daerah tertinggal.

Sementara itu, Kepala Kanwil Bea Cukai Aceh, Safuadi di kesempatan yang sama mengungkapkan, selama ini pihaknya terus berupaya melakukan yang terbaik bagi kemajuan kampus. Beberapa waktu lalu, saat utusan USK mengurus peralatan riset di Cengkareng, pihaknya all out membantu dengan cara menghidupkan semua koneksi.

“Karena kita ingin kehendak yang kita yakini tujuannya baik dari kampus itu dapat terwujud. Bahasanya kalau bukan kita sendiri yang urus diri sendiri, gak akan mungkin diurusi orang lain. Porsi terbesarnya adalah diri sendiri, kalau ada bantuan dari luar, gak apa-apa. Itu bagian dari kolaborasi,” kata Safuadi.

Ia berharap, kontribusi dari Kementerian Keuangan, dari Barang Milik Negara eks Kepabeanan ini bisa bermanfaat untuk kampus. Dikatakannya, ini adalah pembuka jalan agar kolaborasi makin kuat. Akademik, bisnis dan pemerintah merupakan satu integritas yang tidak bisa dipisahkan. Maka pihaknya, mengambil porsi yang sesuai dengan ketetapan yang ada.

“Intinya kita ingin mendorong kapasitas dan kualitas kampus terus meningkat. Siapapun yang keluar dari kampus, ia bisa keluar dengan bangga dan di luar dia bisa menunjukkan eksistensi keberadaan kampusnya,” terang dia.

Terakhir, Kepala Kanwil DJKN Aceh, Syuriah turut mengapresiasi upaya Bea Cukai Aceh untuk mendayagunakan barang kepabeanan. Ia meyakini, upaya tersebut tidak berlangsung satu dua hari, namun ada proses panjang yang mengiringi.

“Saya yakin ini bukan upaya satu dua hari. Karena kegigihannya dalam memperjuangkan aset ini sebaiknya untuk apa, semata-mata agar lebih berguna. Dari Kementrian Keuangan, kita yakin barang kepabeanan di serahkan ke kampus supaya lebih berdaya guna,” imbuh Syukriah.

Shares: