News

USK bongkar delapan unit rumah dinas dosen

Pimpinan kampus Universitas Syiah Kuala, melakukan pembongkaran paksa terhadap depan unit rumah dinas di lingkungan kampus tersebut. Penggusuran dilaksanakan, Senin (1/11/2021).
USK bongkar delapan unit rumah dinas dosen
FOTO: Penampakan rumah dinas dosen USK yang telah dikosongkan di Dusun Timur, Kopelma Darussalam, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, Senin (1/11/2021). (Muhammad Fadhil/popularitas.com)

POPULARITAS.COM – Pimpinan kampus Universitas Syiah Kuala, melakukan pembongkaran paksa terhadap depan unit rumah dinas di lingkungan kampus tersebut. Penggusuran dilaksanakan, Senin (1/11/2021).

Penggusuran tersebut dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan diback up oleh aparat kepolisian. Pembongkaran ini mendapat protes dari masyarakat penghuni rumah dinas tersebut.

Koordinator Forum Warga Kopelma, Otto Syamsuddin Ishak menyebutkan, personel Satpol PP dan polisi mendatangi kediaman mereka sejak Senin (1/11/2021) pagi. Mereka juga memaksa diri untuk masuk ke pekarangan rumah dinas tersebut.

“Dan warga menolak dan kita mempertanyakan atas dasar apa dia datang, siapa yang membuat perintah, ternyata dia tidak menunjukkan surat perintah,” kata Otto kepada wartawan.

Kepada pemilik rumah, kata Otto, aparat keamanan itu mengaku diperintahkan oleh Rektor USK, Prof Samsul Rizal untuk membongkar paksa delapan rumah tersebut.

“Pertama, mereka mengatakan dari Dekan FKIP, lalu dari program pasca FKIP, baru kemudian dari pihak rektorat, jadi Samsul sebagai rektor meminta untuk melakukan pengrusakan rumah warga secara paksa dengan menggunakan aparat hukum,” ujarnya.

Menurut Otto, aksi pembongkaran rumah tersebut adalah praktik yang dilakukan di luar keputusan hukum, tanpa adanya keputusan pengadilan atau izin gubernur. Padahal, rumah yang mereka tempati berada di lahan aset Pemerintah Aceh.

“Karena ini monumen perdamaian DI/TII, maka lahir Kopelma Darussalam, bukan lahir Unsyiah dan UIN, lahir Kopelma Darussalam yang di dalamnya ada Unsyiah dan UIN, dan ada kemukiman, namanya saja kota pelajar mahasiswa,” sebut Otto.

Shares: