News

Usamah: Jangan Tuduh Santri Dayah Sebagai Orang Radikal

BANDA ACEH (popularitas.com) – Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Usamah El-Madny mengajak para santri untuk bersyukur atas lahirnya Undang-Undang Nomor 18 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Pesantren, dan UU No 9 tahun 2018 tentang Qanun Pendidikan Dayah Aceh.

Menurut Usamah dua regulasi yang lahir tersebut merupakan bentuk wujud perhatian pemerintah Pusat dan daerah kepada kalangan dayah dan santri.

“Pengesahan UU itu adalah wujud dari keinginan pemerintah untuk kemajuan dan perkembangan pendidikan pesantren/dayah serta atas segenap dharma bakti dan waqaf diri para santri dan ulama selama ini,” ujar Usamah El Madny saat menghadiri peringatan Hari Santri Nasional ke 5 di Rumoh Agam, Tapak Tuan, Selasa, 29 Oktober 2019. Acara tersebut turut dibarengi dengan pelantikan Pengurus Wilayah Himpunan Ulama Dayah (HUDA) Aceh Selatan.

Dalam kesempatan itu, Usamah menegaskan santri dayah adalah kelompok nasionalis religius. Artinya, menurut dia, jangan pernah menuduh santri dayah sebagai orang yang radikal. Pasalnya santri di Aceh memilki rasa nasionalis dan cintanya kepada tanah air.

“Insya Allah sejarah akan berulang, para santri dan ulama dayah akan kembali berkontribusi penuh dalam memimpin Aceh,” tambah Usamah El Madny.

Usamah juga mengucapkan selamat kepada Pengurus HUDA Aceh Selatan yang telah dilantik hari ini. Menurutnya, HUDA merupakan mitra srategis Pemerintah Aceh dan Kabupaten Kota di Aceh dalam mendukung proses pelaksanaan syariat Islam.

Lebih lanjut, kata Usamah, Syariat Islam di Aceh tidak akan mampu terimplementasikan nilai-nilai syariat Islam jika tidak dibantu oleh para ahlinya, yaitu ulama-ulama dayah.

Untuk itu dia mengajak para santri dan ulama dayah di Aceh Selatan untuk mengorganisir kebenaran agar tidak kalah dengan kebathilan.

“Kebohongan dan kebathilan yang diorganisir secara terus menerus akan kalah dengan kebenaran yang sebenarnya, untuk itu sudah tugas kita bersama santri dan ulama untuk mengorganisir kebenaran itu,” ujar Usamah El Madny.

Sementara itu, Wakil Bupati Aceh Selatan Tgk Amran dalam sambutannya mengajak para santri dan ulama untuk dapat bersama-sama memerangi Narkoba. Ancaman narkoba menurutnya sudah sangat berbahaya dan mengancam generasi muda di Aceh.

Untuk itu menurut Tgk Amran dibutuhkan peran aktif para santri dan ulama mengantisipasi pengaruh negatif narkoba di Aceh. Apalagi para santri di dayah selalu dididik agar mempunyai karakter yang baik.

“Untuk itu kita semua, baik Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan, akan selalu berupaya dalam proses perkembangan dan kemajuan dayah,” ujarnya.

Di kesempatan yang sama, Tgk Muhammad Yusuf A Wahab atau akrab disapa Tu Sop, mengajak santri dan dayah untuk membangun kekuatan pikiran dengan dialog-dialog yang menghasilkan solusi untuk ummat. Menurutnya bangsa yang tidak mampu menghasilkan sesuatu yang baik untuk dirinya, maka akan musnah dimakan oleh bangsa yang kuat pemikirannya.

“Insya Allah dengan pemikiran yang baik, Aceh akan kembali menjadi mercusuar Islam bagi nusantara di era demokrasi sekarang ini, yang pernah kita lakukan dulu pada era kesultanan yaitu Aceh menjadi mercusuar Islam di Nusantara. Mari kita perkuat diri, kembali mengkonsolidasi pemikiran,” ujar Pimpinan Dayah Babussalam Al-Aziziyah Bireuen ini.* (RIL)

Shares: