News

Usai sidang isbat, warga Bireuen kembali serbu penjual daging meugang

warga dari berbagai kalangan dan usia tampak memadati lokasi penjualan daging hingga Sabtu (2/4/2022) dini hari.
Warga membeli daging meugang di Kutablang, Bireuen, Jumat (1/4/2022) malam. (Muhammad Fadhil/popularitas.com)

POPULARITAS.COM – Warga kembali menyerbu penjual daging sapi di lapak penjualan daging meugang di Kutablang, Kabupaten Bireuen, Jumat (1/4/2022) malam.

Hal ini setelah pemerintah melalui Menteri Agama resmi menetapkan awal Ramadhan 1443 H jatuh pada Minggu, 3 April 2022 M.

Amatan popularitas.com, warga dari berbagai kalangan dan usia tampak memadati lokasi penjualan daging hingga Sabtu (2/4/2022) dini hari.

Di lapak temporer berukuran 2 x 3 meter yang berada di bahu jalan Banda Aceh-Medan itu, penjual dan pembeli melakukan transaksi.

Warga Kutablang, Rizki (28) menuturkan, lapak penjualan daging meugang sebagian sudah dibongkar pada Jumat (1/4/2022) sore.

Namun, pasca pengumuman penetapan 1 Ramadhan jatuh pada 3 April, sejumlah pedagang kembali menjajakan dagangannya.

“Tadi sore hanya tinggal sekitar dua penjual daging sapi, namun tadi habis Isya sudah ramai lagi,” ujar Rizki.

Hal yang sama juga terlihat di Pasar Geurugok, Kecamatan Gandapura, Bireuen. Di sana, belasan pedagang daging sapi tampak menjual dagangannya hingga dini hari.

Di dua lokasi tersebut, harga daging meugang bervariasi, mulai Rp170 ribu hingga Rp180 ribu per kilogram.

Untuk diketahui, meugang adalah tradisi masyarakat Aceh dalam menyambut bulan Ramadhan. Masyarakat menyebut kebiasaan ini dengan nama meugang. Tradisi ini sudah berlangsung 400 tahun lalu.

Pemerhati Sejarah dan Budaya Aceh, Tarmizi Abdul Hamid mengatakan, tradisi meugang sudah ada sejak masa kerajaan Aceh Darussalam pada abad ke 16 Masehi.

“Meugang adalah tradisi sakral di Aceh yang harus dilaksanakan sebelum Ramadhan, Idul Fitri dan Idul Adha. Ini juga menjadi momen bagi dermawan untuk membagi-bagi daging,” sebut Tarmizi.

Shares: