EkonomiNews

Unsyiah Siap Dukung Sektor Migas Aceh

Ilustrasi, investasi migas di Indonesia (Bisnis.com)

BANDA ACEH (popularitas.com) – Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) berkomitmen untuk mendukung industri hulu minyak bumi dan gas (Migas) Aceh. Dukungan ini diberikan lantaran Unsyiah merupakan perguruan tinggi yang berbasis riset.

“Saat ini Unsyiah memiliki sumber daya manusia yang unggul, khususnya dalam sektor migas. Alumni Unsyiah juga banyak bekerja pada sektor ini. Selain itu, Unsyiah juga terlibat dalam beberapa kajian ataupun riset pada sektor migas,” kata Wakil Rektor IV Unsyiah, Dr Hizir, seperti dilansir situs resmi Unsyiah, Rabu, 30 Oktober 2019 kemarin.

Ada beberapa proyek berkaitan migas yang disebut-sebut melibatkan Unsyiah. Hizir mencontohkan kegiatan join studi geologi, geofisika, geokimia, dan gravity area Arakundo. Unsyiah dalam proyek penelitian tersebut bekerjasama dengan Unpad dan Universitas Trisakti. Selain itu, ada juga studi bersama di wilayah offshore Southwest Aceh yang bekerjasama dengan UPN Vetran Jogjakarta.

Tak hanya dengan sesama perguruan tinggi, menurut Hizir, Unsyiah juga melakukan riset bersama dengan beberapa perusahaan migas. Di antaranya adalah Pre-Feed Study untuk pengembangan Peusangan B bekerja sama dengan Zaratex NV. Selanjutnya EBA Andaman I dan Andaman II bersama Mubdala Petroleum dan Premier Oil, study soil investigation dan survey di Blok A Aceh yang bekerjasama dengan Medco E&P Melaka.

Unsyiah juga memiliki fasilitas riset yang cukup memadai untuk mendukung riset pada sektor migas. Saat ini, UPT Lab Terpadu Unsyiah bahkan berhasil meraih sertifikasi Komite Akreditas Nasional (KAN).

Dengan segudang pengalaman tersebut pula, Hizir menilai bahwa sumber daya yang dimiliki oleh Unsyiah siap untuk mendukung komitmen pemerintah dalam upaya mensejahterakan masyarakat melalui sektor migas.

“Unsyiah berkomitmen mendukung industri hulu migas di Aceh, untuk mendorong eksplorasi agar bisa ditemukan potensi migas baru bagi kesejahteraan rakyat Aceh,” kata Hizir.

Sementara itu, Plt Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) Azhari Idris, mengatakan saat ini terdapat 200 perusahaan lokal yang bekerja pada industri migas. “Nah, di masa depan kita harapkan jumlahnya menjadi dua kali lipat. Tetapi dengan tetap memperhatikan safety yang tinggi dengan teknis yang tinggi,” kata Azhari.* (RED)

Shares: