EkonomiNews

Unsyiah Gandeng Perusahaan Prancis Kembangkan Industri Nilam

Unsyiah melakukan penandatanganan MoU kerja sama dengan perusahaan asal Perancis, Natgreen dan Pemerintah Kabupaten Bener Meriah untuk pengembangan industri nilam yang berlangsung di Darussalam, Banda Aceh, Minggu. (ANTARA/HO)

BANDA ACEH (popularitas.com) – Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Darussalam Banda Aceh mengandeng salah satu perusahaan asal Perancis dan Pemerintah Kabupaten Bener Meriah untuk mengembangkan industri nilam di daerah setempat.

“Unsyiah sangat serius untuk mengangkat kembali kejayaan nilam di Aceh dan akan terus berkolaborasi dengan semua pihak baik dalam dan luar negeri sehingga nilam Aceh semakin berkembang di masa mendatang,” kata Rektor Unsyiah, Prof Samsul Rizal di Darussalam, Banda Aceh, Minggu, 2 Februari 2020.

Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela penandatanganan MoU kerja sama dengan perusahaan asal Perancis, Natgreen dan Pemerintah Kabupaten Bener Meriah. Natgreen merupakan perusahaan yang fokus mengumpulkan bahan baku aroma dari berbagai negara.

Samsul menjelaskan kerja sama tersebut menitikberatkan di bidang penelitian dan pengembangan ekonomi khusus industri atsiri, terutama di wilayah pedesaan di Aceh.

“Perusahaan Perancis ini juga akan membantu Unsyiah dan petani nilam Aceh untuk menciptakan dan mengembangkan ekstrak serta pemurnian tanaman aromatik agar lebih beragam. Bahkan, juga mendukung industri parfum dan pengemasannya,” katanya.

Ia mengatakan keseriusan Unsyiah untuk komoditas tersebut adalah dengan mendirikan pusat penelitian nilam Atsiri Research Center (ARC) pada tahun 2016. Pusat penelitian ini telah diakui pemerintah sebagai Pusat Unggulan Iptek (PUI) nasional terkait nilam.

“Unsyiah juga akan mempersiapkan lahan di Aceh Jaya, Aceh Besar, dan Bener Meriah sebagai lokasi pengembangan industri nilam. Kami berharap langkah ini dapat memotong mata rantai kemiskinan di Aceh, terutama yang menjadi lokasi tumbuhnya nilam di Aceh,” katanya.

Direktur Natgreen, Mostapha Bensalah berkomitmen untuk mendukung pengembangan minyak nilam, minyak esensial, industri ekstrak aromatik, hingga pengemasan parfum di Aceh.

Menurut dia saat ini, industri parfum dunia sangat membutuhkan aromatik terbaik dan ini menjadi peluang bagi Aceh dan Unsyiah.

“Kami sangat mengapresiasi kerja sama ini yang lebih mementingkan kesejahteraan masyarakat, terutama petani nilam, sebab selama ini kami menemukan banyak kolaborasi yang lebih mengutamakan nilai bisnis,” katanya.*(ANT)

Shares: