News

Unsyiah Dorong Lahirnya Qanun Untuk Basmi Praktik Rentenir

Dosen Unsyiah Positif Corona Terakhir ke Kampus 14 Hari Lalu
Kampus Universitas Syiah Kuala. Foto: Humas USK

BANDA ACEH (popularitas.com) – Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh mendorong lahirnya qanun sebagai payung hukum dalam membasmi berbagai praktik rentenir di provinsi paling barat Indonesia itu.

“Unsyiah juga akan mendorong pembentukan sebuah qanun yang dapat digunakan untuk memberantas keberadaan rentenir. Kita punya SDM (Sumber Daya Manusia) dan siap membantu dalam mempersiapkan naskah kajian akademik,” kata Rektor Unsyiah Banda Aceh Samsul Rizal di Banda Aceh, Jumat, 17 Juli 2020.

Hal tersebut diungkapkan dia sebagai upaya mendukung langkah kalangan perbankan yang disampaikan Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Provinsi Aceh Aminullah Usman, pekan lalu.

Selain itu, pihaknya akan ikut berkontribusi dengan seminar atau grup diskusi sehingga terdorong hati kalangan legislatif dan Pemerintah Aceh menjadikan fokus untuk dalam menyelesaikan pembahasan qanun baru itu.

Praktik riba oleh rentenir yang secara umum berkedok koperasi terjadi dewasa ini di Aceh karena masyarakat mengalami kesulitan ekonomi sebagai salah satu dampak pandemi COVID-19.

“Kita berharap qanun ini lahir di tahun 2021, paling lambat pertengahan tahun. Kita juga siap beraudiensi dengan legislatif. Apalagi saat ini, ketua DPRK sangat mendukung gebrakan pak wali terkait membasmi rentenir ini,” ungkap Profesor Samsul.

Pihaknya juga menaruh harapan besar agar keberhasilan yang telah dilakukan Ketua Umum MES Aceh dalam memberantas rentenir akan menyebar secara khusus ke seluruh Provinsi Aceh dan Indonesia pada umumnya.

Baik sebagai pribadi maupun kelembagaan, ia menaruh perhatian atas apa yang telah digaungkan sejak jauh-jauh hari berupa “genderang perang” terhadap rentenir, dan bahkan kehadiran Lembaga Keuangan Mikro PT Mahirah Muamalah Syariah (MMS) yang sudah berjalan hampir tiga tahun.

“Karena ini sangat membantu masyarakat kecil, pelaku usaha mikro. Ketika kita berhasil membebaskan mereka dari rentenir, maka dengan sendirinya mereka akan terbebas dari kemiskinan,” ujarnya.

Ketua Umum MES Aceh Aminullah Usman dalam pertemuan dengan Rektor Unsyiah bersyukur atas dukungan itu dan sekaligus menyerahkan draf buku “Ala Aminullah Perangi Rentenir”.

Aminullah Usman yang juga Wali Kota Banda Aceh itu banyak menceritakan awal mula muncul ide mendirikan PT MMS.

Buku itu berisi semua usaha keras membasmi praktik riba hingga berhasil mendirikan lembaga keuangan mikro, PT MMS, untuk memberikan bantuan modal usaha bagi masyarakat kecil di Banda Aceh. (ANT)

Shares: