News

“Tsunami Bukan Hukuman Apalagi Kutukan, tetapi…”

Papua Nugini Diguncang Gempa Magnitudo 7,3
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memasang 13 sensor pendukung sistem peringatan dini gempa dan tsunami di wilayah Provinsi Aceh (Ilustrasi). (Antara)

BANDA ACEH (popularitas.com) – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Donni Munardo mengatakan bencana alam bukanlah hukuman tuhan, tetapi kejadian alam yang berulang. “Keyakinan saya ini datang dari apa yang terekam di Guha Ek Leuntie, Aceh Besar,” kata Donni di sela-sela kunjungannya ke Aceh, saat transit di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Rabu, 25 Desember 2019 kemarin.

Hal serupa juga kembali disampaikan Donni saat menghadiri peringatan 15 tahun tsunami Aceh, di Sigli, Kamis, 26 Desember 2019.

Guha Ek Leuntie yang dimaksud Donni merupakan situs tsunami yang baru saja ditemukan di Aceh. Berdasarkan penelitian yang dilakukan tercatat ada 14 kali gempa dan tsunami besar yang melanda Aceh. Kejadian itu terus berulang sejak 7.500 tahun silam.

Hal ini pula yang membuat Guha Ek Leuntie belakangan dijadikan sebagai Geopark oleh Pemerintah Indonesia. “Dari sana kita bangun kesiapsiagaan supaya tidak jatuh korban,” ungkap Donni.

Donni juga mengatakan Gua Ek Leuntie adalah rekaman terbaik terhadap gempa dan menjadi ikhtibar bagi manusia. Menurutnya dengan adanya catatan di Guha Ek Leuntie tersebut, maka gempa dan tsunami Aceh dapat disikapi secara rasional dengan budaya siaga.

“Ini bukan hukuman apalagi kutukan, tetapi adalah bencana alam yang perlu disikapi dengan sikap siaga untuk tidak jatuh korban. Kita harus jaga alam, dan alam jaga kita,” kata Donni.

Dia mengatakan bencana alam seperti gempa dan tsunami juga terjadi di beberapa tempat lain di Indonesia. Bencana alam tersebut bahkan berulang di tempat yang sama. “Yang paling penting adalah bagaimana masyarakat diberitahu dengan adanya kesungguhan pemerintah, dan kita semua memberitahu kepada masyarakat supaya siaga,” katanya.* (RED/RIL)

Shares: