News

TGB: Perbankan syariah bisa jadi faktor pendorong untuk majukan daerah

Perbankan syariah dan wisata halal bisa menjadi faktor pendorong dalam memajukan sebuah provinsi daerah, seperti halnya di Nusa Tenggara Barat.
CEO BSI Regional I Aceh Wisnu Sunandar, Komisaris Independen BSI M. Arief Rosyid Hasan, Anggota Dewan Pengawas Syariah BSI KH Mohamad Hidayat, Wakil Komisaris Utama BSI TGB. Muhammad Zainul Majdi, dan Rektor Universitas Syiah Kuala Prof. Samsul Rizal dalam acara Kuliah Umum dan Literasi Keuangan Syariah: Preferensi Keuangan Syariah & Benefitnya, Senin (27/12/2021). (ist)

POPULARITAS.COM – Perbankan syariah dan wisata halal bisa menjadi faktor pendorong dalam memajukan sebuah provinsi daerah, seperti halnya di Nusa Tenggara Barat.

Wakil Komisaris Bank Syariah Indonesia, TGB Muhammad Zainul Majdi, mengatakan bahwa pihaknya sudah mengalami dan merasakan manfaat pengembangan perbankan syariah dan wisata halal secara bersama saat menjadi Gubernur Nusa Tenggara Barat.

“Di NTB kita buat wisata halal waktu saya jadi gubernur, hasilnya wisatawan dari timur tengah yang datang ke NTB naik 200 persen, dari Malaysia naik 92 persen. Padahal saat itu belum ada provinsi yang buat, saya ditantang oleh Pak Arief Yahya, Menteri Pariwisata saat itu, untuk buat wisata halal,” kata TGB dalam acara kuliah umum dan literasi keuangan syariah di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Aceh, Senin (27/12/2021).

Berbicara tentang perbankan syariah, kata TGB, tidak hanya bicara tentang umat Islam sebenarnya, karena yang ditawarkan adalah nilai-nilai Islam dalam berekonomi, di dalam melaksanakan aktivitas perbankan.

“Kedua, bank NTB saat saya jadikan bank syariah banyak yang kontra, ada yang bilang saya ingin matikan bank daerah. Tapi setelah dikonversi ke bank syariah, pertumbuhannya ternyata lebih tinggi,” kata TGB.

“Yang saya ingin katakan adalah, kalau norma nya baik, ilmunya baik, pasti menghasilkan kemasyalahatan,” lanjutnya.

Hal ini diamini oleh Komisaris Independen BSI, Arief Rosyid Hasan yang mengajak para mahasiswa untuk menjadikan Aceh sebagai etalase dan mercusuar kebangkitan Islam di Indonesia dan dunia. Menurutnya, salah satu caranya adalah dengan menjadikan perbankan syariah di Indonesia menjadi bank yang lebih besar.

“Aceh ini bukan etalase umat Islam di Indonesia saja, tapi etalase panggung Islam Indonesia di mata dunia. Bagaimana Aceh harus kita dorong sebagai mercusuar kebangkitan umat Islam Indonesia dan dunia. China, Australia, Inggris, Brazil dan Thailand sedang melihat ekonomi syariah sebagai masa depan. Mereka lebih serius, Indonesia harus lebih serius dan harus lebih maju dari mereka,” ujarnya.

Sementara Regional CEO BSI Aceh, Wisnu Sunandar melaporkan bila saat ini BSI Aceh sudah melakukan lebih dari 100 persen agen BSI Smart yang dulunya merupakan agen BriLink di Aceh. Ini merupakan bentuk keseriusan BSI dalam menjalankan Perda Qanun di Aceh.

“Untuk akuisisi BSI Smart, dari target 6.519 agen sudah diakuisisi 6.675 jadi lebih dari 100 persen. Kami sudah mengganti 168 mesin ATM baru dari 700 ATM yang ada di Aceh untuk aktivitas transaksi warga Aceh. Kami terus meningkatkan pelayanan untuk mendukung kelancaran transaksi seluruh nasabah BSI di Aceh dan kami terus menambah jumlah agen BSI Smart untuk menunjang pelaksanaan Perda Qanun,” tutup Wisnu.

Shares: