News

Terkait Polemik Dana Hibah, Lem Faisal: Jangan Saling Menyalahkan

MPU Aceh imbau sholat berjamaah kembali rapatkan shaft sebab Covid-19 melandai
Ketua MPU Aceh Tgk Faisal Ali Faisal | Foto: Istimewa

BANDA ACEH (popularitas.com) – Polemik dana hibah dan bantuan sosial Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) senilai Rp2 Triliun yang tak kunjung dicairkan pada 2019 ini memantik respon dari banyak pihak. Apalagi dalam polemik dana yang berpotensi Sisa Lebih Penggunaan Anggaran alias SiLPA tersebut turut menyeret nama dayah/pesantren di Aceh.

Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Aceh, Teungku Faisal Ali atau kerap disapa Lem Faisal ikut menyampaikan pendapatnya. Namun, dalam pernyataannya, Lem Faisal meminta para pihak untuk bersikap terbuka terkait polemik ini.

“Yang perlu dilakukan oleh eksekutif dan legislatif menyatukan kata dalam hal gonjang ganjing dana hibahnya,” kata Lem Faisal menjawab popularitas.com, Selasa, 23 Juli 2019.

Seperti diketahui, anggota DPR Aceh Kautsar sebelumnya telah menyebutkan adanya potensi SiLPA sebesar Rp2 Triliun pada APBA 2019 ini. Dana tersebut bersumber dari Dana Hibah dan Bansos, yang sebagiannya diperuntukkan untuk dayah/pesantren.

Informasi yang diterima popularitas.com menyebutkan dana yang ditujukan untuk dayah/pesantren dalam APBA 2019 tersebut bernilai Rp300 miliar. Dana sejumlah itu dijadwalkan untuk dikucurkan per tahap, dengan masing-masing tahapan sebesar Rp100 miliar.

Kepada popularitas.com, Lem Faisal juga meminta adanya kejelasan terkait polemik yang turut menyeret nama dayah/pesantren tersebut. “Kedua lembaga unsur pemerintahan Aceh itu kita minta untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Jangan saling salah menyalahkan,” pungkas pimpinan Dayah Mahyal Ulum Al-Aziziyah, Sibreh, Aceh Besar tersebut.

Sebelumnya Wakil Sekjen Partai Daerah Aceh (PDA), Teungku Irfan Siddiq juga meminta para pihak agar tidak menunggangi kalangan dayah dan ulama untuk kepentingan politik. Dia berharap pimpinan dayah juga sigap membaca skenario politik orang lain dalam masalah dana hibah ini.

“Kita (dayah) jangan terjebak dengan narasi politik orang lain. Dan PDA berharap pihak lain tidak menunggangi dayah dan ulama untuk menyudutkan pemerintah dalam soal dana hibah, sehingga terkesan pihak dayah mengemis dana pemerintah. Ini marwah kita, harus kita jaga bersama dari kepentingan orang lain. Bek ta lingiek tanyoe bak rapai gop,” tutup Tgk. Irfan.*(BNA)

Shares: