News

Tebing Sungai di Gampong Alur Bemban Terancam Ambruk

Tebing Sungai di Gampong Alur Bemban Terancam Ambruk
Muhammad Nur,Wakil Ketua DPRK Aceh Tamiang bersama Camat Karang Baru dan perangkat kampung meninjau salah satu titik lokasi erosi sungai tamiang di Kampung Alur Bemban, Kec Karang Baru.

ACEH TAMIANG (popularitas.com) – Badan jalan di Gampong Alur Bemban, Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang terancam ambruk, akibat erosi tebing sungai Tamiang. Bila tidak segera diperbaiki, dikhawatirkan jalan utama tersebut bakal runtuh.

Wakil Ketua II DPRK Aceh Tamiang, Muhammad Nur mengatakan, dia sudah meninjau langsung erosi sungai Tamiang tersebut. Bantaran sungai yang sudah terkikis air di Gampung Alur Bemban itu harus secepatnya dibangun tebing penahan air.

“Jika dibiarkan bisa semakin meluas runtuhan tebing sungainya,” kata Muhammad Nur, Rabu (5/8/2020).

Pada peninjauan itu turut didampingi Camat Karang Baru, Iman Suhery, Datok Alur Bemban, Misnan dan Datok Kampung Seumentok, Aminullah dan beberapa warga setempat.

Katanya, di lintasan tebing sungai yang runtuh tersebut terdapat jalur pipa minyak milik PT Pertamina EP Rantau. Bahkan di dalam sungai terlihat dua buah telaga (sumur) minyak dan yang satunya masih aktif.

“Tapi hal paling penting diperhatikan adalah hilangnya badan jalan utama di kawasan ini bila kondisi tebing sungai itu tidak segera dibangun penahan tekanan debit air mengalir,” jelasnya.

Muhammad Nur mengaku, pihaknya akan menyampaikan kepada Bupati Aceh Tamiang agar mengusulkan program pembangunan penahan tebing sungai di Kampung Alur Bemban tersebut.

“Kami berupaya program ini dapat terealisasi melalui dana APBA atau Otsus Aceh, mengingat dana APBK Aceh Tamiang cukup minim,” tuturnya.

Lanjutnya, dalam pengusulan anggaran untuk pembangunan penahan tebing sungai ini nantinya juga akan menyampaikan kepada anggota DPRA dari Partai Demokrat. Sehingga bisa mendukung dari anggaran APBA atau Otsus Aceh tahun 2021 mendatang.

Sementara itu, Camat Karang Baru, Iman Suhery disela-sela kegiatan tersebut mengatakan, kondisi pengikisan air sungai Tamiang itu sudah memprihatinkan dan butuh tindaklanjut dari instansi terkait di jajaran pemerintah daerah maupun pemerintah Aceh.

“Apalagi pergeseran daratannya sudah terjadi sejak tahun 1990-an hingga saat ini belum ada penanganannya,” sebut Iman Suhery.

Suheri mengaku pihak kecamatan sudah mengusulkan pembangunan setpel untuk lokasi erosi sungai di Alur Bemban ini melalui Bappeda Aceh Tamiang, bahkan telah masuk Musrembang kabupaten.

Camat Iman Suhery mengharapkan agar usulan terhadap pembangunan tebing sungai tersebut bisa terealisasi anggarannya pada tahun 2021 melalui dana APBA atau Otsus Aceh.

“Jika tidak terealisasi anggarannya mau tidak mau, saya bersama masyarakat akan bergotong royong memasang pancang batang pohon pinang sebagai alternatif menahan air sungai Tamiang yang deras, apalagi saat musim hujan,” tutupnya.[acl]

Reporter: Yusri

Shares: