POPULARITAS.COM – Nelayan di Kabupaten Pidie Jaya, dalam tiga hari terakhir mulai kembali melaut, pasca tidak berlayar akibat cuaca buruk sejak awal Januari 2021.
Walau sudah kembali melaut, sejak Sabtu (23/1/2021) hasil tangkapan para nelayan tangkap menurun pesat dibandingkan dengan kondisi sebelum cuaca buruk melanda.
Akibatnya, harga ikan yang didistrubiskan ke pedagang-pedagang di pasar tradisional di daerah setempat masih tergolong tinggi.
Seperti yang diungkapkan Panglima Laot Kuala Lhok Pante Raja, Pidie Jaya, Yusri Yusuf kepada popularitas.com, Senin (25/1/2021).
“Sejak Sabtu kemarin, nelayan kita sudah kembali melaut, karena cuaca tidak lagi buruk, tapi hasil tangkapanya sangat sedikit,” kata Yusri.
Pantauan popularitas.com di pasar tradisional Lueng Putu, Kecamatan Bandar Baru, Pidie Jaya, ikan tongkol berukuran kecil dengan jumlah empat ekor per satu kilogram (Kg) dijual Rp 30 ribu, yang mana sebelumnya hanya Rp 15 ribu.
Sedangkan harga ikan tongkol dengan ukuran besar, perkilonya dijual berkisar antara Rp 40 hingga Rp 50 ribu.
Seterusnya, ikan kembung perkilo Rp 50 ribu, sedangkan pada Desember 2020 masih berada pada harga Rp 30 ribu perkilonya, begitu juga dengan ikan dencis,perkilonya mencapai Rp 40 ribu.
Sedangkan harga ikan Bandeng, perkgnya mencapai Rp 35 ribu, yang sebelumnya hanya sekitar 25 ribu perkilonya.
Salah satu pedagang ikan di pasar tradisional Lueng Putu, Kecamatan Bandar Baru, Rubiah mengakui harga ikan masih tergolong mahal dibandingkan dengan Desember 2020.
Kata dia tingginya harga ikan sejak Januari 2021 disebabkan distribusi ikan segar dari nelayan tangkap menurun pesat.
Walau masih tergolong mahal, namun harga ikan segar dalam dua hari terakhir berangsur turun di bandingkan beberapa pekan sebelumnya yang memang melambung tinggi.
“Sekarang mulai murah sedikit, kalau beberapa Minggu (pekan) lalu, harga ikan malah lebih mahal dari ini,” kata Rubiah.
Editor: dani
