News

Tambah 7 Kasus, Total Pasien Corona 34 Orang

15 Dokter Masih Isolasi Mandiri di Aceh

JAKARTA (popularitas.com) – Jumlah positif virus corona di Indonesia bertambah 7 orang, totalnya sekarang menjadi 34 orang dinyatakan positif virus corona.

Kabar ini disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah soal Penanganan Virus Corona, dr. Achmad Yurianto saat konferensi pers Rabu (11/03/2020) sore kemarin.

Berdasarkan keterangan Yuri, tujuh pasien terbaru itu merupakan katagori imported case. imported case  merupakan diartikan sebagai kasus yang terjadi dari situasi yang menimbulkan risiko penularan virus di luar negeri.

Ia mencontohkan, bila pasien A baru berkunjung ke suatu Negara yang terkena dampak virus corona. Ada kemungkinan dia mendapatkan COVID-19 saat sedang bepergian di Negara itu.

Adapun beberapa rincian tujuh pasien baru yang terinfeksi virus corona sebagai berikut:

  1. Kasus 28

Laki-laki berusia 37 tahun.

Indikasi penyakit:  Tampak sakit ringan-sedang (imported case).

  1. Kasus 29

Laki-laki berusia 51 tahun.

Indikasi penyakit: Tampak sakit sedang dan tidak sesak (imported case),

  1. Kasus 30

Laki-laki berusia 84 tahun.

Indikasi penyakit: Tampak sakit sedang (imported case).

  1. Kasus 31

Perempuan berusia 48 tahun.

Indikasi penyakit: Tampak sakit ringan-sedang (imported case).

  1. Kasus 32

Laki-laki berusia 45 tahun.

Indikasi penyakit: Sakit ringan-sedang (imported case).

  1. Kasus 33

Laki-laki berusia 29 tahun.

Indikasi penyakit: Tampak sakit ringan-sedang (imported case).

  1. Kasus 34

Laki-laki berusia 42 tahun.

Indikasi penyakit: Tampak sakit ringan-sedang (imported case).

 

20 Lebih Pasien dalam Pengawasan, Dipulangkan

Dikutip dari klikdokter.com, meski jumlah pasien yang positif terinfeksi virus corona bertambah, tapi dr. Achmad Yurianto juga memberitakan kabar baik di mana 20 pasien yang sebelumnya masuk dalam pengawasan coronavirus sudah boleh dipulangkan.

Pasien-pasien tersebut dipulangkan setelah sebelumnya dirawat di rumah sakit yang tersebar di beberapa tempat di Indonesia.

Dirinya mengatakan bahwa pasien yang telah dipulangkan itu sudah melakukan beberapa kali pemeriksaan dan diyakini negatif COVID-19. Per tanggal 11 Maret 2020 lalu, total sudah ada 736 spesimen yang diperiksa dan tidak seluruhnya positif.

Yuri mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak gegabah dalam menghadapi masalah yang sedang dihadapi ini.

Dari KlikDokter, dr. Arina Heidyana menyebutkan ada dua cara yang sampai saat ini dilakukan oleh tim medis Indonesia untuk mengetahui apakah seseorang positif atau negatif virus corona. Berikut caranya:

  1. PCR atau Polymerase Chain Reaction

Dr. Arina mengatakan, PCR adalah metode yang paling cepat untuk mengetahui apakah tubuh seseorang yang masuk dalam kategori suspect’ memiliki virus SARS-Cov-2 yang merupakan penyebab dari COVID-19 atau tidak.

Hasilnya pun cepat, hanya dibutuhkan waktu sekitar 24 jam untuk mengetahui apakah seseorang positif atau negatif virus corona.

  1. Genome Sequencing

Selain pemeriksaan PCR, genome sequencing juga menjadi metode lainnya untuk mendeteksi apakah suspect dinyatakan positif atau negatif COVID-19.

Beda dari PCR, cara ini membutuhkan waktu lebih lama, yakni tiga hari untuk mendeteksi virus.

Pasalnya, metode ini tidak hanya mendeteksi adanya coronavirus, tapi bisa menemukan virus lainnya juga.

Apa yang Harus Dilakukan untuk Menekan Penyebaran Coronavirus?

Meningkatnya angka pasien positif coronavirus yang diakibatkan oleh imported case membuat pemerintah harus menambah penjagaan yang ketat di bandara.

Juru bicara Achmad Yurianto memang menilai tidak ada yang salah dalam sistem penjagaan bandara.

Namun, untuk menekan angka penyebaran COVID-19, pemerintah membuka sistem pemantauan agar masyarakat yang terindikasi dengan gejala yang ada bisa langsung diberikan early warning system (kalau benar merujuk pada virus corona).[acl]

Shares: