News

Syech Fadhil dan Alam Peudeung di Muzakarah Ulama se-Aceh

Senator DPD RI asal Aceh, HM Fadhil Rahmi menjadi pusat perhatian dalam kegiatan Muzakarah Ulama se-Aceh, yang berlangsung selama dua hari, Sabtu-Minggu, 22-23 Januari 2022, di Komplek Islamic Center Lhokseumawe.
HM Fadhil Rahmi saat menghadiri Muzakarah Ulama se-Aceh. foto: ist

POPULARITAS.COM – Senator DPD RI asal Aceh, HM Fadhil Rahmi menjadi pusat perhatian dalam kegiatan Muzakarah Ulama se-Aceh, yang berlangsung selama dua hari, Sabtu-Minggu, 22-23 Januari 2022, di Komplek Islamic Center Lhokseumawe.

Kegiatan ini sendiri dihadiri oleh para pimpinan dayah dan ulama kharismatik se-Aceh.

Syech Fadhil, demikian sosok itu disapa, hadir ke lokasi acara dengan mengenakan peci hitam bermotif bendera ‘alam peudeung’ warna merah.

Bendera alam peudeung merupakan lambang Aceh yang asli dan juga merupakan bendera Kerajaan Aceh Darussalam. Bendera alam peudeung juga simbol kegemilangan Aceh di masa lalu dengan penerapan hukum syariah Islamnya.

Peci dengan motif inilah yang menarik perhatian para ulama yang hadir di sana. Ulama yang hadir pun adalah mayoritas para pimpinan dayah dan pimpinan Mahad Aly dari berbagai dayah tertua di Aceh saat ini.

“Isya Allah Aceh akan kembali seperti kegemilangan Islam di masa lalu. Seperti simbol alam peudeung di peci Syech Fadhil,” kata salah seorang peserta muzakarah ulama.

“Tegaknya hukum Islam dan rakyat makmur sejahtera.”

Syech Fadhil sendiri, berharap muzakarah ulama se-Aceh, yang berlangsung di komplek Islamic Center Lhokseumawe, mampu membedah sejumlah persoalan yang melanda umat Islam di Aceh selama beberapa decade terakhir.

“Semoga dari acara ini lahir solusi untuk persoalan umat di Aceh. Muzakarah ini juga memupuk kebersamaan para ulama di Aceh,” kata Syech Fadhil.

Sedangkan terkait motif Alam Peudeung di peci yang dikenakannya, kata Syech Fadhil, adalah bentuk kerinduan Aceh yang ingin kembali pada masa kejayaan di masa lalu.

“Ini adalah simbol kegemilangan Aceh. Simbol kegigihan Aceh yang rela mati-matian melawan penjajah demi tegaknya panji Islam di Aceh,” ujarnya singkat.

Shares: