News

Sri Lanka Sebut Burkak dan Niqab Simbol Ekstremisme Islam

Wanita bercadar. (foto: seruji)

POPULARITAS.COM – Pemerintah Sri Lanka berkeras bahwa kebijakan baru yang melarang perempuan Muslim memakai burkak atau niqab diterapkan demi keamanan nasional.

Menteri Keamanan Publik Sri Lanka, Sarath Weerasekera, mengatakan burkak atau pakaian perempuan Muslim yang dikenakan dari ujung kepala sampai kaki itu merupakan simbol ekstremisme Islam.

Weerasekera juga berkeras penutupan madrasah swasta dan sekolah agama Islam lainnya perlu dilakukan demi menunjang keamanan nasional.

Juru bicara pemerintah Sri Lanka, Keheliya Rambukwella mengatakan, “kami akan bergerak maju atas dasar keamanan nasional, tidak ada yang lain.”

Rambukwella mengatakan akan ada lebih banyak pembicaraan kabinet sebelum larangan itu disahkan dan diterapkan.

Pernyataan itu diutarakan pemerintah setelah menerima kecaman dan kritik dari komunitas Muslim Sri Lanka bahkan global.

Sebagian besar pihak menganggap kebijakan tersebut merupakan diskriminasi bagi setidaknya 2 juta warga Muslim Sri Lanka.

Seorang mahasiswi akuntansi berusia 21 tahun yang menyebut dirinya sebagai Aysha mengatakan bahwa, “keluar tanpa niqab seperti berjalan tanpa pakaian, tetapi saya akan menutupi wajah dengan masker.”

Dia mempertanyakan mengapa niqab dan burkak tidak diperkenankan dipakai tetapi pemerintah mengizinkan memakai masker wajah di tempat publik selama pandemi virus corona.

Dewan Muslim Sri Lanka menuduh pemerintah menjadikan Muslim simbol kebencian untuk memenangkan suara warga yang mayoritas memeluk agama Budha Sinhala.

Juru bicara Dewan Muslim, Hilmy Ahamed, juga menyoroti perlakuan diskriminatif pemerintah Sri Lanka kepada warga Muslim di sana, salah satunya memaksa setidaknya lebih dari 350 warga Muslim yang meninggal akibat virus corona untuk dikremasi.

Pemerintah Sri Lanka disebut tak menggubris permohonan untuk menguburkan jasad Muslim yang meninggal karena Covid-19 dengan upacara pemakaman Islam.

“Setiap aspek kehidupan kami telah dirusak dengan cermat. Dibuat agar terlihat seolah-olah Muslimlah yang bertanggung jawab atas setiap kesengsaraan yang dihadapi Sri Lanka,” kata penasihat wanita Muslim, Silma Mohideen.

Sumber: CNN

Shares: