EkonomiNews

Soal Investasi UEA di Singkil: Pemerintah Harus Siapkan Big Data dan Pasokan Listrik Terjamin

Mercusuar yang berada di Pulau Rangik, Kecamatan Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil. (popularitas/dani)

POPULARITAS.COM – Anggota Komisi X DPR RI Illiza Sa’auddin Djamal mengharapkan investasi Uni Emirat Arab (UEA) pada sektor pariwisata di kawasan Pulau Banyak, Aceh memiliki efek ganda atau terhadap pertumbuhan ekonomi dari sektor lainnya.

“Kita berbicara pariwisata itu bicara multiplier effect. Sektor pariwisata bisa lebih hidup, maka sektor-sektor yang lain juga ikut hidup,” kata Illiza seperti dilansir laman Antara, Senin (6/9/2021).

Rencana investasi UEA di daerah Tanah Rencong itu bernilai mencapai 500 juta dolar AS hingga 1 miliar dolar AS.

Baca: Kadis Budpar Aceh pastikan investasi UEA di Singkil berlanjut

Pandemi COVID-19 menjadi salah satu kendala yang membuat lambannya pengurusan investasi itu agar terlaksana dengan cepat. Rencananya, pemerintah baru akan melakukan penandatanganan perjanjian investasi tersebut pada Oktober 2021.

“Kita berharap dengan terus pulihnya pandemi di Indonesia, maka investasi ini dapat segera terlaksana, mengucurkan anggaran dengan program-program dan sebagainya,” kata Illiza.

Baca: Dukung Investasi UEA, Kemenko Marves Tinjau Usulan Pembangunan Infrastruktur di Singkil

Konektivitas antara Toba, Sumatera Utara dengan Kabupaten Aceh Singkil menjadi gerbang pembuka untuk masukkan investasi UEA ke Pulau Banyak.

Investasi itu terpusat di Pulau Banyak, Aceh Singkil, tetapi juga harus memberikan efek ganda terhadap daerah lain. Misalnya seperti Kabupaten Aceh Selatan, Kota Subulussalam sebagai daerah tetangga, dan juga daerah lainnya.

“Kita berharap pemerintah pusat dalam berkomunikasi dengan UEA ini juga dapat memberikan dampak lebih luas, tidak terfokus satu wilayah, tapi juga interkoneksi ke beberapa wilayah lain,” katanya.

Di Pulau Banyak, investasi tersebut tidak hanya pada pengembangan sektor pariwisata, tetapi bagaimana sektor perikanan juga dapat dikelola dengan baik sehingga dapat mendongkrak pendapatan masyarakat setempat.

“Begitu juga dengan penanggulangan sanitasi, banjir dari Aceh Selatan hingga ke Aceh Singkil. Termasuk pemerintah harus menyiapkan big data dan memastikan ketersediaan pasokan listrik. Jangan nanti dibangun hotel, tetapi ketersediaan listriknya tidak cukup, harus pakai genset,” katanya.

Shares: