News

Soal “Dendeng Babi”, Keuchik Neuhen: Tidak Ada Produksi Itu Di Kampung Kita!

JANTHO (popularitas.com) – Masyarakat Aceh beberapa hari belakangan riuh dengan informasi yang berseliweran tentang penganan “dendeng babi” dalam kemasan yang disinyalir diproduksi di kawasan Aceh Besar.

Dendeng babi kemasan dengan nama merek “Dendeng Babi Cap Kelinci Aguan” itu, diduga diproduksi di jalan Malahayati, Kilometer (Km) 14.5.

Jalan Malahayati Km 4.5, sebenarnya berada di kawasan Gampong Neuhen, Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar. Namun di alamat produksi dendeng babi tersebut tertera Jl. Malahayati Km 14.5 Banda Aceh, bukan Aceh Besar. Alamat produksi dendeng yang disebut-sebut berada di Gampong Neuhen tersebut bisa dipastikan salah.

Keuchik (kepala desa) Gampong Neuhen, Faizan kepada popularitas.com mengatakan, produksi dendeng babi yang dialamatkan berada di kampungnya bisa dipastikan tidak ada produksinya sama sekali.

Sejak heboh beberapa hari lalu, pada Rabu 14 Agustus 2019, pihaknya dan seluruh perangkat Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Mesjid Raya langsung turun ke lokasi memastikan kabar yang beredar luas dan meresahkan masyarakat itu.

Hasilnya, tidak ditemukan satu rumah pun di kawasan Gampong Neuhen maupun di Kecamatan Mesjid Raya yang memproduksi dendeng babi.

“Tidak ada usaha itu (dendeng babi) di kampung kita. Sudah kita telusuri dengan seluruh unsur Muspika. Tidak ada itu. Sejauh ini pun, sebagai perangkat desa, tidak pernah kami mengeluarkan rekomendasi izin usaha model begitu. Kalau pun diminta, misalnya, rekomendasi untuk izin usaha yang model begitu, tidak mungkin kita akan beri,” ujar Faizan, Jumat, 16 Agustus 2019.

Sejauh ini, Faizan mengakui pihaknya belum pernah memberikan keterangan sebagai saksi dari perangkat gampong kepada pihak kepolisian, sekalipun Pemerintah Aceh telah melaporkan dan meminta polisi mengusut kasus produksi dendeng babi tersebut.

“Belum, mungkin karena waktu mereka (polisi) juga turun ke lapangan, yang mereka temukan tidak ada, jadi tidak dikembangkan ya. Memang kenyataannya tidak ada mau bagaimana,” ungkapnya.

Namun Faizan, selaku Keuchik Gampong Neuhen sangat menyesali, mengapa tempat produksi dendeng babi tersebut dibubuhi alamatnya di Gampong Neuhen.

“Ini yang jadi persoalan, mengapa alamatnya di tulis gampong kita. Apa tujuannya? Kita berharap semoga kepolisian bisa mengungkap ini,” harapnya. (ASM)

Shares: