HukumNews

Siswa SMAN 1 Sabang diduga jadi korban pengeroyokan

Siswa SMAN 1 Sabang diduga jadi korban pengeroyokan
Ilustrasi - Pengeroyokan. (ANTARA/HO)

POPULARITAS.COM – Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMA) Negeri 1 Kota Sabang diduga menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan oleh abang leting. Kasus ini sudah dilaporkan ke Mapolres Sabang pada Jumat (22/7/2022) kemarin.

“Akibat pengeroyokan itu, anak saya hingga hari ini masih dirawat di rumah sakit, pengeroyokan ini sudah dibuat laporan kemarin oleh pamannya,” kata ayah korban, Dafi kepada popularitas.com, Sabtu (23/7/2022).

Dafi menjelaskan, pengeroyokan terhadap anaknya yang masih duduk di kelas 1 terjadi saat jam belajar mengajar sudah berakhir pada Jumat (22/7/2022) sekitar pukul 11.30 WIB. Berdasarkan keterangan korban, ia dikeroyok oleh belasan siswa dari kelas 2 dan 3.

Pengeroyokan tersebut, kata Dafi, bermula sekitar pukul 10.30 WIB saat korban dituduh merokok oleh abang leting, sehingga terjadi cek-cok hingga menyebabkan perkelahian. Namun, perkelahian ini mampu dilerai oleh para siswa lainnya.

“Jadi pas pulang sekolah, rupanya abang leting sudah menunggu di luar sekolah. Begitu di jalan, ditarik baju, jatuh ke bawah mengenai aspal, dikeroyok ramai-ramai, ada sekitar lebih 12 orang dari kelas 2 dan 3,” ujar Dafi.

Dafi menyebut, kasus pengeroyokan di SMA N 1 Sabang sudah berulang terjadi tiap tahunnya. Pada tahun lalu misalnya, abang korban menjadi sasaran pengeroyokan oleh abang letingnya, namun tak ada penyelesaian dari pihak sekolah.

“Kenapa minta dipublis?, karena sekolah itu sering terjadi hal seperti itu, anak saya atau abangnya (korban) juga terjadi tahun lalu, dan ada lain lagi sekitar 4-5 kasus lainnya,” ucap Dafi.

Ia berharap pihak sekolah untuk mengontrol para siswa sehingga lembaga pendidikan itu melahirkan generasi yang terdidik, bukan justru premanisme. Dafi juga berharap pihak kepolisian untuk mengusut laporan pengoroyokan itu.

“Semoga laporan ini diindaklanjuti oleh penegak hukum, diberi sanksi berat buat para pelaku pengeroyokan, yang buat onar selalu itu, bagi kepala sekolah tolong lebih mengontrol siswa siswanya, tolong dididik lebih bagus, bukan mnciptakan premanisme,” ujarnya.

Sementara, Kepala SMA Negeri 1 Sabang, Satriah membantah adanya terjadi pengeroyokan terhadap siswanya. Kejadian yang sebenarnya terjadi adalah perkelahian antar siswa dan mereka yang terlibat sudah dipanggil untuk klarifikasi.

“Tidak terjadi pengeroyokan, yang terjadi perkelahian dan terjadi di luar sekolah, bukan dikeroyok, tetapi satu lawan satu,” jelas Satriah kepada popularitas.com, Sabtu (23/7/2022).

Kepala Bidang Pembinaan SMA pada Dinas Pendidikan Aceh, Hamdani saat dikonfirmasi popularitas.com, Sabtu (23/7/2022) terkait persoalan itu, meminta agar media ini untuk menghubungi Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdin) Wilayah Kota Sabang.

“Itu silakan hubungi Kacabdin Sabang, karena diselesaikan di sana dulu, belum masuk ke dinas provinsi,” ujar Hamdani.

Shares: