News

Sistem Pertanian di Aceh Butuh Inovasi

Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mengatakan, sistem dan tata kelola pertanian di provinsi ini, sangat dibutuhkan inovasi baru, yakni dengan pemanfaatan tekonologi yang efisien, mudah, dan produktif.
Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, saat membuka acara International Conference Agricultural Technology, Engineering and Environmental Sciences (ICATES) 2019

BANDA ACEH (popularitas.com) : Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mengatakan, sistem dan tata kelola pertanian di provinsi ini, sangat dibutuhkan inovasi baru, yakni dengan pemanfaatan tekonologi yang efisien, mudah, dan produktif.

Dengan inovasi tersebut, sambungnya, maka tantangan dan dinamika sistem pertanian akan mampu menjawab segala tuntutan zamn, seperti pertumbuhan penduduk, lahan pertanian yang terus menyusut, dan kebutuhan pangan yang terus meningkat.

Hal ini disampaikan Nova Iriansyah, dalam paparannya saat memberi sambutan pada acara,International Conference Agricultural Technology, Engineering and Environmental Sciences (ICATES) 2019, yang berlangsung disalah satu hotel di Banda Aceh, Rabu, 21 Agustus 2019.

Menurut Nova, perkembangan teknologi pertanian yang saat ini terus maju, harus mampu diimplementasikan di Aceh, agar dapat mendorong produktivitas hasil prduksi. “Keberadaan lahan pertanian kedepan akan semakin menyusut, hanya inovasi teknologi yang dapat menjawab tantangan tersebut,” katanya.

Di Aceh, lanjut Nova, 30 persen produk domestik regional bruto atau PRDB, disumbang oleh sektor pertanian, karena itu, optimalisasi sektor ini menjadi fokus dan perhatian pemerintah, dengan merancang program dan kegiatan yang dapat menjawab berbagai tantangan lainnya.

Untuk mendukung pengembangan sektor pertanian ini, kata Nova, Pemerintah Aceh sudah mengimbau agar pemerintah daerah di tingkat kabupaten dan kota untuk  membatasi  alih fungsi lahan pertanian untuk di jadikan pemukiman warga. “Pemerintah Daerah juga turut memperkuat usaha pertanian ini,” katanya

Selain itu Nova juga mengungkapkan, tantangan terberat dunia pertanian di Indonesia khususnya Aceh adalah pola pikir masyarakat yang masih belum bisa menghargai dan melindungi alam dan air. Hal itu, katanya, terlihat dari masih banyaknya masyarakat Aceh yang masih menyia-nyiakan air bersih, 

“Bulan lalu saya ke Oregon negara bagian Amerika. Negara bagian yang paling bagus di sektor pertanian. Mereka sangat khawatir apakah anak cucu mereka apakah masih punya stok air di masa depan Meraka sangat menghargai air tumbuhan hutan lebih tinggi dari menghargai manusia,” kata Nova.

Ia mengatakan, hal inilah yang harus di tanamkan dalam benak dan sanubari masyarakat Indonesia khususnya Aceh, Sehingga masyarakat bisa lebih menjaga dan menghargai air, dengan tidak mencemari dan bahkan membuang-buangnya demi anak cucu di masa yang akan datang. (*)

Shares: