FeatureHeadline

Sepucuk Surat Heri Sebelum Gantung Diri

Surat yang ditulis korban sebelum mengakhiri hidupnya. (ist)

MAAFKAN Segala Kelakuan dan Perbuatan yang telah ayah perbuat ke bunda. Ayah udah gak sanggup lagi melihat bunda tertekan dan menderita karena tingkah ayah.

Tolong jaga Bang Reza dan Adek Furqan, didik mereka biar agar selalu di jalan Allah.

Sepucuk surat tersebut, diduga ditulis oleh Heri, 40 tahun, dan ditemukan tepat ditempat atas tempat tidur pria paruh baya tersebut yang memilih mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Jasad warga Kampung Durian, Kecamatan Ranto, Aceh Tamiang itu, didapati sudah membujur kaku, Rabu, 4 Juni 2020, malam.

Di dalam kamar berukuran dua belas meter persegi, berdinding triplek dan bercat kuning, tubuh korban menggantung, dan lehernya dililit tali tambang berwarna hijau yang diikatkan pada tiang penyanggah ruang tersebut.

Dugaan dan motif korban mengakhiri hidup, masih didalami kepolisian setempat, patut diduga, dari surat yang ditulis Heri, latarbelakang ekonomi, menjadi faktor penguat ia menempuh jalan pintas.

Surat yang ditulis korban sebelum mengakhiri hidupnya. (ist)

Latarbelakang ekonomi ini, diperkuat dari keterangan istri korban, yang disampaikan oleh Kasatreskrim Polres Tamiang, AKP Muhammad Ryan Citra Yudha. Menurut perwira muda itu, istri korban sempat menceritakan, sebelum suaminya bunuh diri, mereka berdua sempat bertengkar dan cekcok mulut.

Pertengkaran keduanya, dikarenakan korban menjual beras yang untuk keperluan hidup keluarga, untuk membayar hutang rokok di warung dekat rumahnya. Peristiwa keributan pasangan suami istri tersebut, terjadi sekira pukul 19.00 WIB, hari saat korban ditemukan tewas tergantung.

Masih menurut keterangan Nur Asiyah, yang merupakan istri korban, usai bertengkar, dirinya bersama dengan anaknya memilih pergi kerumah kerabatnya, yang jaraknya terpaut beberapa meter dari rumah mereka.

Dugaan latarbelakang ekonomi, juga diperkuat, dari keterangan istri korban bahwa, suaminya sehari-hari bekerja serabutan, dan keduanya kerap terjadi pertengkaran mulut.

“Meski begitu, kami masih akan mendalami kasus ini, berdasarkan bukti dan keterangan yang ada,” kata AKP Muhammad Ryan Citra Yudha.

Jasad korban sendiri, pertama kali ditemukan tergantung oleh anak kandungnya, berusia 11 tahun, sekira pukul 21.00 WIB, atau selang dua jam usai pertengkaran kedua pasangan itu.

Menutur keterangan polisi, hasil visum yang dilakukan, tidak ditemukan tanda kekerasan lain pada tubuh korban, hanya terdapat luka yang mengindikasikan yang bersangkutan meninggal karena bunuh diri.

Reporter: Risky

Shares: