News

Sepanjang 2021, 1211 Balita di Aceh Besar Alami Stunting

POPULARITAS.COM – Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar mencatat ada sekitar 1211 bayi bawah lima tahun (Balita) yang mengalami stunting di kabupaten setempat sepanjang tahun 2021.

Jumlah ini berdasarkan data aplikasi e-PPGBM per 7 Oktober pukul 10.08 WIB.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar, Anita melalui Kepala Seksi Kesga dan Gizi, Marhami menyebutkan, dari 1211 kasus pada tahun 2021, Ingin Jaya menjadi kecamatan penyumbang balita stunting terbanyak yakni 116 kasus.

“Disusul Darul Imarah sebanyak 115 balita stunting, Indrapuri 99 balita stunting, Mesjid Raya 93 balita stunting dan seterusnya. Dan paling rendah wilayah kerja Puskesmas Lamteuba yakni 4 balita stunting,” kata Marhami kepada popularitas.com, Kamis (7/10/2021).

Ia mengatakan, jumlah kasus stunting di Aceh Besar sejak tiga tahun terakhir naik turun. Pada 2019 terdapat 537 kasus, 2020 meningkat menjadi 1537 kasus dan 2021 per 7 Oktober sebanyak 1211 kasus.

Marhami menjelaskan, peningkatan angka tersebut tak terlepas dari penerapan e-PPGBM yang semakin maksimal. Hal ini juga berkat usaha dari petugas puskesmas di Aceh Besar dalam menginput data setiap saat.

“Mungkin di data sebelumnya kita belum terkover semua datanya. Karena permasalahan gizi ini ibarat fenomena gunung es dia, yang timbul ke permukaan cuma sedikit, sementara hasil dari sistem pengolaan data memang sudah berjalan, tapi belum maksimal,” jelasnya.

Dinkes Aceh Besar, kata Marhami, berharap puskesmas di Aceh Besar untuk disiplin dalam menginput data, khususnya terkait stunting. Setiap melakukan monitoring pada kegiatan posyandu, maka data harus dipastikan telah terinput.

“Karena semakin banyak dia input data dan semua sasaran di dalam wilayah kerja muncul lah data yang sebenarnya,” ujar Marhami.

Kata Marhami, dalam menekan jumlah angka stunting, Dinkes Aceh Besar terus melakukan advokasi dengan lintas terkait melalui rembuk stunting dan melakukan peningkatan sumber daya manusia (SDM), seperti petugas atau kader posyandu.

“Kemudian juga upaya perbaikan gizi untuk ibu hamil dan balita yang dimulai dari 1000 HPK dengan pemberian PMT-pemulihan,” kata Marhami.

Selain itu, tambahnya, Dinkes Aceh Besar juga telah melakukan 8 aksi integrasi intervensi penurunan angka stunting di kabupaten itu. Dia berharap, upaya-upaya tersebut dapat memberi sulusi dalam menurunkan angka stunting.

“Kita juga melakukan integrasi dengan Baitul Mal Aceh dalam rangka intervensi program penurunan stunting tahun 2021,” sebut Marhami.

Editor: dani

Shares: