News

Sembuh dari Luka Jeratan, Harimau Sumatera “Danau Putra’ Dilepas ke TNGL

Harimau  Mangsa Sapi Warga di Aceh Tengah
Dokumentasi, Ilustrasi- Ida, seekor harimau betina, berlari keluar dari kerangkeng besi saat proses pelepasliaran di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) yang berdampingan dengan Kawasan Ekosistem Leuser, Provinsi Aceh. ANTARA/Syifa Yulinnas/pras

POPULARITAS.COM – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh dan Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser melakukan pelepasliaran harimau Sumatera yang diberi nama ‘Danau Putra’ kembali ke habitat alaminya di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser wilayah Desa Gulo, Kecamatan Darul Hasanah, Kabupaten Aceh Tenggara pada Sabtu (30/1/2021).

Ketua BKSDA Aceh, Agus Arianto mengatakan, harimau yang berjenis kelamin jantan dengan usia 1-1,5 tahun dan berat badan 45-50 kilogram itu sebelumnya dilaporkan pada 22 Januari 2021 oleh masyarakat dalam kondisi lemah dan terluka akibat terkena jerat sling kawat yang mengenai kaki depan sebelah kanan.

“Sehingga, pada tanggal 23 Januari 2021, tim BKSDA Aceh yang terdiri dari tim medis balai telah berhasil melakukan upaya penyelamatan harimau Sumatera tersebut,” ujar Agus.

Agus menyebutkan, akibat terkena jerat, harimau Danau Putra mengalami luka yang cukup parah dan serius akibat

pergerakan harimau yang berusaha melepaskan jerat yang melilit di kakinya saat itu.

“Sehingga tim dokter memutuskan untuk melakukan perawatan intensif di Kantor BPTN Wilayah 2 Kutacane, BBTNGL,” tutur Agus.

Kata Agus, selama perawatan intensif, proses penyembuhan luka yang dialami harimau Danau Putra telah menunjukkan perkembangan yang sangat baik. Setelah melalui proses observasi atau pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh dan kelayakan, tim dokter hewan menyatakan harimau itu siap dan layak untuk dilepasliarkan kembali ke habitat alaminya.

“Lokasi pelepasliaran merupakan habitat harimau dan tidak jauh (sekitar 3 km) dari lokasi penemuan harimau Sumatera tersebut terjerat,” ucap Agus.

Ia menjelaskan, penentuan lokasi pelepasliaran berdasarkan survey lapangan dan hasil kajian teknis oleh tim serta mendapatkan dukungan masyarakat Desa Gulo. Masyarakat menyakini harimau Sumatera “Danau Putra” merupakan penghuni dari kawasan Taman Nasional Gunung Leuser dan harus dikembalikan ke tempat asalnya.

Agus menambahkan, di sekitar lokasi yang menjadi tempat pelepasliaran telah dilakukan operasi sapu jerat oleh tim BBTNGL, BKSDA Aceh, bersama mitra serta dibantu oleh masyarakat. Kegiatan ini bertujuan mengantisipasi dan meminimalisir ancaman khususnya jerat.

“Kegiatan pelepasliaran berjalan lancar dan sesuai dengan tahapan kegiatan yang telah direncanakan. Keselamatan tim pelepasliaran juga menjadi perhatian utama,” sebut Agus.

Agus menuturkan, saat proses pelepasliaran, terlihat harimau Danau Putra sangat bersemangat dapat kembali ke tempat asalnya. Beberapa saat setelah pintu kandang terbuka, harimau Danau Putra keluar dari kandang dan

melakukan orientasi lingkungan untuk kemudian langsung bergerak menuju ke dalam kawasan hutan Taman Nasional Gunung Leuser.

“Semoga harimau Danau Putra dapat kembali menjalani kehidupan alaminya hingga kelak dapat menambah populasinya di alam,” harap Agus.

BKSDA Aceh dan BBTNGL, sambung Agus, mengucapkan terima kasih kepada Muspika Darul Hasanah, aparat

Desa Gulo, WCS-IP, FKL, pawang harimau serta masyarakat Desa Gulo yang mendukung proses kembalinya satwa ini ke habitat alaminya.

“Kami juga ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut mendukung upaya penyelamatan harimau Sumatera Danau Putra,” pungkas Agus.

Proses pelepasan itu juga melibatkan tim gabungan yang terdiri dari BBTNGL, BKSDA Aceh, Camat Darul Hasanah, Kapolsek Darul Hasanah, Danpos Koramil Darul Hasanah, Kepala Desa Gulo bersama dengan mitra WCS-IP (Wildlife Conservation Society-Indonesia Program) dan FKL (Forum Konservasi Leuser).

Editor: dani

Shares: