EditorialHeadline

Selamat Pak Nova

Warga Minta Gubernur Aceh Ubah Prilaku Cuek dan Kebijakan Kontroversi
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian melantik Nova Iriansyah sebagai Gubernur Aceh Definitif. (ist)

MENTERI Dalam Negeri, Tito Karvavian, Kamis, 5 November 2020, resmi melantik Ir Nova Iriansyah, MT, selaku Gubernur Aceh, dalam sidang paripurna DPR Aceh, untuk sisa masa jabatan 2017-2022.

Dilantiknya politisi Partai Demokrat tersebut, menyusul telah berkekuatan hukum tetap terkait dengan proses hukum mantan Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf dalam kasus yang disangkakan kepadanya, dan telah terbitnya Surat Keputusan Presiden terkait dengan penetapan Nova Iriansyah, sebagai orang nomor satu di provinsi ujung pulau Sumatera ini.

Saat melantik Nova, Mendagri menitipkan pesan, agar mantan anggota DPR RI itu, dapat membangun komunikasi yang efektif dengan semua komponen, guna mewujudkan sinergitas dalam kerja-kerja membangun daerah.

Harapan Mendagri tersebut tentu tidak terlepas dari kisruh politik yang sempat memanas terkait dengan hubungan eksekutif dan legislatif yang terjadi beberapa waktu lalu.

Tentu saja, keinginan Mendagri itu, selaras dengan kehendak semua rakyat Aceh, yang mendambakan keakuran para pemimpin di provinsi ini, guna terciptanya stabilitas politik, ketertiban masyarakat, yang bermuara pada suksesnya pembangunan, dan perwujudan kesejahteraan rakyat.

Nova Iriansyah, yang hampir dua tahun menjabat sebagai Plt Gubernur Aceh, tentu dengan telah definitifnya jabatan yang bersangkutan, maka sebagai pimpinan eksekutif, diharapkan dapat membuka sumbatan komunikasi yang selama ini menjadi kendalam dalam proses politik pembangunan di provinsi ini.

Kita percaya, sebagai politisi ulung, pimpinan partai, mantan anggota DPR RI, dan juga selaku teknokrat, Nova Iriansyah akan mampu membawa banyak perubahan bagi Aceh di sisa masa jabatan hingga 2022 mendatang.

Masih banyak agenda besar pembangunan yang harus dituntaskan, seperti penurunan angka kemiskinan, kesenjangan pembangunan wilayah, dan konektivitas antar daerah yang harus dituntaskan melalui pendekatan anggaran yang mebutuhkan kerjasama dengan legislatif,

Membangun Aceh dibutuhkan kekompakan, dan Nova Iriansyah akan mampu melakukan itu, dengan kapasitas  yang Ia miliki dan pengalamannya selama ini dalam membina relasi dengan banyak pihak.

Selamat Pak Nova, yang telah sah sebagai Gubernur Aceh tanpa embel-embel Plt, dan saat ini, segenap rakyat membutuhkan tangan dingin bapak untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat. Ditengah pandemi yang tampak belum akan berakhir, dibutuhkan pilot yang handal, guna membawa perahu Aceh mencapai garis finish, yakni perwujudan kesejateraan rakyat. (edt)

Shares: