News

Selama Juni Kasus Corona Melonjak 4 Kali Lipat di Aceh

Virus corona. TPX IMAGES OF THE DAY (via REUTERS/NEXU Science Communication)

BANDA ACEH (popularitas.com) – Selama bulan Juni 2020, kasus positif corona (Covid-19) di Aceh meningkat hingga 4 kali lipat. Peningkatan itu membuat Pemerintah Aceh kembali menyekat perbatasan antara Aceh dan Sumatera Utara.

Selama Juni 2020, kasus baru positif corona di Aceh mencapai 60 orang. Hal itu meningkat drastis dari bulan Mei yang hanya tercatat 20 kasus dengan pasien yang dirawat hanya satu orang.

Secara kumulatif, kini pasien corona di Aceh sudah mencapai 80 orang dengan rincian, 25 sembuh, 52 orang di rawat dan tiga meninggal dunia. Peningkatan itu juga ditandai dengan munculnya dua klaster penularan corona, yaitu klaster Pagar Air Kabupaten Aceh Besar dan Aceh Utara – Lhokseumawe.

Sementara pasien yang terpapar corona juga berasal dari kalangan pejabat, tenaga medis hingga balita yang berumur satu tahun. Di bulan Juni juga terdapat dua pasien positif corona yang meninggal.

Peningkatan itu terjadi di wilayah Kabupaten Aceh Besar yang tercatat 21 kasus. Kemudian disusul Kota Banda Aceh dengan 17 kasus, Aceh Utara 9 kasus, Aceh Tamiang 9 kasus, Lhokseumawe 7 kasus.

Kemudian 13 daerah lainnya sudah terdapat pasien positif corona.  Menurut Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah, peningkatan kasus corona di Aceh berasal dari luar daerah kemudian masuk Aceh dan membentuk klaster penularan baru. Hal itu karena longgarnya pengawasan orang luar yang masuk ke Aceh.

“Rata-rata penderita Covid-19 di Aceh berasal dari luar daerah yang kemudian terjadi transmisi lokal, dan bahkan membentuk klaster penularan baru. Karena itu, kita harus mewaspadai setiap orang yang datang ke Aceh, ” ujar Nova dalam keterangannya, Minggu, 28 Juni 2020.

Forkopimda Aceh juga telah sepakat untuk memperketat pengawasan lalu-lintas orang di pintu masuk ke Aceh di wilayah perbatasan. Setiap pelintas perbatasan Aceh wajib memenuhi protokol kesehatan, untuk menekan kasus corona.

Ada empat titik wilayah yang jadi fokus pengawasan di perbatasan langsung dengan Sumut, yaitu di daerah Aceh Tamiang, Aceh Tenggara, Subulussalam dan Aceh Singkil. Pihaknya juga akan mengeluarkan Surat Edaran tentang pengawasan orang yang masuk dan keluar Aceh. Kemudian pedoman bagi masyarakat yang mau melakukan perjalanan lintas provinsi.

“Surat Edaran tersebut sebagai dasar dalam pengawasan perjalanan orang dengan transportasi umum maupun kendaraan pribadi, ” kata Nova.

Kepala Dinas Kesehatan Aceh, Hanif mengakui kasus positif corona di Aceh didominasi mereka yang menyandang status orang tanpa gejala (OTG). Hal itu juga membuat 12 tenaga medis dan paramedis ikut tertular dari OTG.

“Ada dua dokter dan 10 para medis yang saat ini ikut tertular Covid-19,” ujarnya usai meresmikan ruang isolasi Pinere 2 di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh, Senin (29/6). (dani)

Shares: