News

Selama 2021 Kerugian Akibat Bencana di Aceh Capai Rp165 M

Kondisi banjir di Aceh Utara. (Ist)

POPULARITAS.COM – Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) mencatat, dalam kurun waktu Januari-Agustus 2021, kerugian akibat bencana di Provinsi Aceh mencapai Rp165 miliar.

Kepala Pelaksana BPBA, Ilyas menyebutkan, dalam kurun waktu itu, total 465 bencana terjadi Aceh. Bencana ini mengakibatkan 3 orang meninggal dunia, 1 orang hilang, 5 luka-luka dan 100.868 jiwa ikut terdampak.

“29.643 keluarga atau 100.868 jiwa terdampak bencana. Jumlah pengungsi sebanyak 8.134 orang serta 3.201 rumah terdampak. Total prakiraan kerugian mencapai Rp165 miliar,” kata Ilyas dalam keterangannya, Sabtu (4/9/2021).

Ilyas menyampaikan, kebakaran pemukiman masih mendominasi yakni sebanyak 205 kejadian. Jumlah kerugian akibat bencana ini mencapai Rp77 miliar. Kemudian, kebakaran hutan dan lahan  terjadi sebanyak 86 kali dengan luas sekitar 296 hektare.

“Angin puting beliung terjadi sebanyak 64 kali merusak 261 rumah warga dengan total kerugian yang dialami sebanyak 11 miliar rupiah,” sebut Ilyas.

Selanjutnya, disusul banjir yang terjadi sebanyak 678 kali, berdampak pada 2.228 rumah dan 1 tanggul mengalami rusak. Lalu, banjir bandang terjadi 4 kali kejadian dan merendam 272 rumah dengan prakiraan kerugian Rp2,6 miliar.

“Banjir dan longsor terjadi 9 kali kejadian merendam 89 rumah dengan prakiraan kerugian mencapai Rp13,2 miliar,” ucap Ilyas.

Selanjutnya, banjir ROB terjadi 2 kali kejadian merusak 29 rumah terjadi di Kota Lhokseumawe dan Aceh Timur. Sementara abrasi dari Januari-Agustus, tercatat terjadi sebanyak 4 kali kejadian merusak 5 rumah dengan prakiraan kerugian Rp1,2 miliar.

Ilyas menambahkan bahwa pada 27 Juni lalu juga terjadi bencana dengan kategori kegagalan teknologi di Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur. Bencana yang diduga keracunan gas berasal dari PT Medco ini mengakibatkan 531 jiwa dari 112 kepala keluarga terdampak.

“Semua bencana juga berdampak pada 15 sarana pendidikan, 1 sarana kesehatan, 9 sarana pemerintahan, 10 sarana ibadah. Berdampak pula pada 133 ruko, 6 jembatan, 6 tanggul dan 209 meter badan jalan akibat banjir dan longsor,” ujarnya.

Ilyas menjelaskan, intensitas kejadian bencana dari tahun 2021 mengalami penurunan jumlah kejadian dari tahun sebelumnya. Pada periode sama pada tahun 2020, jumlah kejadian bencana mencapai 641 kali kejadian.

“Sedangkan di tahun 2021 terjadi hanya 465 kali kejadian,” papar Ilyas.

Ia juga menyebutkan kebakaran hutan dan lahan juga mengalami penurunan intensitas kejadian yang sebelumnya di tahun 2020 (periode yang sama) mencapai 197 kali kejadian, kini di tahun 2021 hanya terjadi 86 kali kejadian.

“Kami terus berupaya agar BPBA bersama semua unsur pemerintahan dan masyarakat Aceh terus berupaya dalam peningkatan mitigasi bencana agar jumlah kejadian bencana dapat terus turun dari tahun ke tahun,” pungkasnya.

Editor: dani

Shares: