News

Selama 2021, Kerugian Akibat bencana di Aceh Capai Rp 119 Miliar

Jembatan gantung penghubung antar kecamatan tepatnya di Desa Makarti, Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara putus diterjang banjir. (Ist)

POPULARITAS.COM – Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) mencatat bahwa sepanjang Januri-Juni 2021, Aceh dilanda bencana sebanyak 365 kali. Akibat bencana ini, 1 orang meninggal dunia dan 4 luka-luka.

“22.339 KK/80.099 jiwa terdampak bencana. Jumlah pengungsi sebanyak 7.878 orang serta 2.022 rumah terdampak. Total prakiraan kerugian mencapai Rp119 miliar,” sebut Kepala BPBA, Ilyas dalam keterangannya, Jumat (2/7/2021).

Ilyas menjelaskan, kebakaran pemukiman masih mendominasi yakni sebanyak 158 kali. Jumlah kerugian yang diakibatkan oleh bencana ini sebanyak Rp56 miliar.

Sementara kebakaran hutan dan lahan, kata Ilyas, juga sering terjadi yakni sebanyak 66 kali. Lahan yang terbakar seluas 179 hektar.

“Angin puting beliung terjadi sebanyak 47 kali, merusak 112 rumah warga dengan total kerugian yang dialami sebanyak Rp7 miliar,” tutur Ilyas.

Kemudian, banjir terjadi 53 kali kejadian berdampak pada 1.284 rumah, 1 sekolah, 38 hektar sawah dan 4 tanggul rusak. Banjir bandang terjadi 4 kali kejadian merendam 272 rumah dengan prakiraan kerugian Rp2,6 miliar.

“Banjir dan longsor terjadi 7 kali kejadian merendam 89 rumah dengan prakiraan kerugian mencapai Rp13,2 miliar,” katanya.

Sementara banjir rob terjadi 2 kali kejadian dan merusak 29 rumah terjadi di Kota Lhokseumawe dan Aceh Timur. Lalu, disusul dengan abrasi sebanyak 4 kali kejadian dan merusak 5 rumah dengan prakiraan kerugian Rp1,2 miliar.

“Pada tanggal 27 Juni lalu terjadi bencana kegagalan teknologi di Aceh Timur diduga keracunan gas berasal dari PT. Medco. Sebanyak 531 jiwa dari 112 kepala keluarga terdampak dan terpaksa mengungsi,” ujarnya.

Ilyas menambahkan, semua bencana juga berdampak pada 10 sarana pendidikan, 1 sarana kesehatan, 2 sarana pemerintahan, 7 sarana ibadah. Berdampak pula pada 109 ruko, 3 jembatan, 6 tanggul dan 209 meter badan jalan akibat banjir dan longsor.

Meski demikian, Ilyas menjelaskan, intensitas kejadian bencana dari tahun 2021 mengalami penurunan jumlah kejadian dari tahun sebelumnya.

Pada periode yang sama tahun 2020, jumlah kejadian bencana mencapai 505 kali kejadian. Sedangkan tahun 2021 terjadi hanya 365 kali kejadian.

Ia juga menyebutkan kebakaran hutan dan lahan juga mengalami penurunan intensitas kejadian yang sebelumnya di periode yang sama mencapai 179 kali kejadian, kini di tahun 2021 hanya terjadi 66 kali kejadian.

“Kami terus berupaya agar BPBA bersama semua unsur pemerintahan dan masyarakat Aceh terus berupaya dalam peningkatan mitigasi bencana agar jumlah kejadian bencana dapat terus turun dari tahun ke tahun,” ujar Ilyas.

Editor: dani

Shares: