News

Satu dari empat santri yang hilang terseret arus di Brayeun adalah warga Malaysia

Tim SAR perluas area pencarian santri yang hilang di Brayeun
Tim SAR melakukan pencarian korban tenggelam di wisata pemandian Brayeun, Aceh Besar, Kamis (25/8/2022). Foto: Dok. Basarnas Banda Aceh

POPULARITAS.COM – Satu dari empat santri Dayah Raudhatul Qur’an Al-Aziziah yang hilang usai terseret arus di wisata pemandian Brayeun, Kecamatan Leupung, Kabupaten Aceh Besar, adalah warga negara Malaysia.

“Korban atas nama Fakhrul Razi, umur 20 tahun, adalah warga negara Malaysia,” kata Kepala Basarnas Banda Aceh, Ibnu Harris Al Hussain dalam keterangannya, Jumat (26/8/2022).

Sementara tiga korban lainnya, kata Ibnu Harris, yaitu Darazatul Aulia (17), warga Aceh Barat Daya (Abdya); M. Reza Asri (18), warga Banda Aceh; dan Ahmadal Hadi (17), warga Aceh Besar.

“Adapun korban selamat atas nama Saiful Amani, umur 23 tahun, adalah warga Kota Fajar, Aceh Selatan,” sebut Ibnu Harris.

Ia mengatakan, peristiwa tersebut bermula pada pukul 13.00 WIB, saat para korban yang berjumlah 5 orang mandi di Sungai Brayeun, Aceh Besar.

Sekitar pukul 15.30 WIB, secara tiba-tiba terjadi banjir dengan arus yang kuat akibat dari kondisi hujan lebat, sehingga menyebabkan kelima korban tersebut terseret arus sungai.

“Namun 1 orang berhasil diselamatkan oleh warga setempat dan 4 korban lainnya hilang terbawa arus,” ujar Ibnu Harris.

Sebelumnya, Kamis (25/8/2022) pukul 16.52 WIB, Basarnas Banda Aceh merilis bahwa korban yang terseret arus di wisata pemandingan Brayeun itu berjumlah 4 orang, dengan rincian 1 selamat dan 3 hilang.

Baca: Tiga wisatawan terseret arus di Brayeun

Kemudian, pada Kamis (25/8/2022) pukul 21.55 WIB, Basarnas Banda Aceh meralat bahwa jumlah korban yang terseret arus adalah 5 orang, dengan rincian 1 selamat dan 4 hilang.

Shares: