News

Satgas Covid-19 Aceh Sebut 91,14 Persen Warga Sudah Menghindari Kerumunan

Warga Lhokseumawe dan Aceh Jaya meninggal akibat Covid-19
Saifullah Abdul Gani (SAG) Jurubicara Pemerintah Aceh Satgas COVID-19

POPULARITAS.COM – Tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan (prokes) di Provinsi Aceh kian membaik, kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Aceh, Saifullah Abdulgani

“Penilaian ini sesuai dengan hasil monitoring Tim Perubahan Perilaku Satgas Penanganan COVID-19 Nasional periode 12 – 18 Juli 2021,” kata Saifullah dalam keterangannya, Kamis (22/7/2021).

Ia menjelaskan sekitar 88,91 persen masyarakat yang dimonitor sudah memakai masker, dan 91,14 persen makin menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

“Perilaku prokes masyarakat lebih baik dari pada hasil monitoring dua pekan sebelumnya,” katanya.

Juru Bicara yang akrab disapa SAG itu menjelaskan, hasil monitoring periode 5 – 11 Juli 2021 lalu, tingkat pemakaian masker di kalangan masyarakat yang dimonitor sekitar 88,34 persen.

Sedangkan menjaga jarak dan menghindari kerumunan sekitar 90,35 persen. Apabila disandingkan dengan 10 provinsi di Sumatera, Aceh berada pada urutan ke empat.

Ada pun hasil monitoring terakhir, peringkat itu terkoreksi yakni tingkat pemakaian masker di Aceh menjadi 88,34 persen, dan berada pada urutan ketiga setelah Kepulauan Riau dan Sumatera Barat.

Dari sisi menjaga jarak dan menghindari kerumunan, Aceh menduduki posisi kedua setelah Kepulauan Riau, dengan rata-rata menjaga jarak dan menghindari kerumunan di Aceh mencapai 91,14 persen, Kepulauan Riau sekitar 93,55 persen. Sedangkan menjaga jarak dan menghindari kerumunan secara nasional berada pada kisaran 88,83 persen.

“Masih ada ketimpangan menerapkan prokes di Aceh. Perilaku memakai masker belum sepenuhnya paralel dengan perilaku menjaga jarak. Idealnya, keduanya mesti seiring sejalan agar efektif mencegah penularan dan penyebaran virus corona,” kata SAG.

Menurut dia peningkatan kesadaran masyarakat memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan tersebut patut diapresiasi.

“Kesadaran itu tidak terlepas dari peran setiap komponen pemerintah, semua elemen masyarakat, dan media massa yang terus-menerus menyampaikan informasi yang benar tentang virus corona dan COVID-19,” katanya.

Ia mengatakan media massa yang saban hari memberitakan penanganan Pandemi COVID-19 di Aceh telah mengubah persepsi publik terkait virus corona dan COVID-19 itu.

“Masyarakat kian menyadari virus corona itu nyata meski tidak kasat mata, dan COVID-19 itu fakta yang telah merengut banyak nyawa masyarakat Aceh,” katanya.

Satgas Penanganan COVID-19 Nasional memantau perilaku masyarakat di permukiman, jalan umum, restoran, kedai, tempat wisata, ruang olahraga publik, mall, terminal, perkantoran dan sekolah, di setiap kabupaten/kota, di tanah air.

Tim monitoring kepatuhan prokes yang terdiri dari personil TNI, Polri, dan Duta Perubahan Perilaku mencatat perilaku masyarakat memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan setiap saat. Data-data dikirim secara real time melalui aplikasi yang tersambung dengan sistem Bersatu Melawan Covid-19 (BLC): satu data Covid-19 Nasional.

Laporan lapangan berupa data dan foto-foto di pelbagai titik pantau diolah dan dianalisis di Bidang Data dan IT Satgas COVID-19 Nasional, dan dilaporkan secara mingguan sebagai gambaran tingkat kepatuhan Protkes masyarakat setiap daerah di tanah air.

Ia menambahkan kasus COVID-19 di Aceh secara akumulatif telah mencapai 21.161 orang, per 22 Juli 2021. Jumlah penderita yang sedang dirawat sebanyak 3.930 orang, penyintas COVID-19, (penderita yang sembuh) sebanyak 16.301 orang. Sedangkan kasus meninggal dunia secara akumulatif sudah mencapai 930 orang.

Shares: