Dinas Kebudayaan dan Pariwisata AcehNews

Sanggar Renggali Juara Festival Seni Tari Kreasi Aceh

POPULARITAS.COM – Sanggar Renggali Takengon nomor urut 12 menjadi juara pertama dalam festival tari kreasi baru Aceh 2021, yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, di Taman Seni dan Budaya Aceh, Rabu, 24 Maret 2021.

Sanggar Renggali mendapat poin tertinggi dari dewan juri yang beranggotakan Zulkifli, Imam Juaini dan Khairul Anwar. Sanggar ini berhak mendapatkan uang tunai Rp 10 juta ditambah piagam dan trophy.

Kemudian juara kedua diraih oleh Sanggar Budaya Aceh Nusantara nomor urut empat. Mereka berhak memperoleh uang tunai senilai Rp 8,5 juta. Dan posisi ketiga diraih oleh Hima Sendratasik nomor urut 04 yang mendapat hadiah uang tunai Rp 7 juta.

Untuk harapan satu diraih oleh peserta nomor urut 05 yaitu Ariol Dance Thetre yang mendapat hadiah Rp 5,5 juta dan harapan kedua nomor urut 07 yaitu Sanggar Geunaseh yang menerima hadiah Rp 3,5 juta.

Penyerahan hadiah itu langsung diserahkan oleh Kepala Disbudpar Aceh yang diwakili oleh Kabid Adat dan Budaya Evi Mayasari.

Sementara itu, menurut dewan juri festival tari kreasi Aceh, Khairil Anwar mengatakan, penilaian peserta dilihat dari kesesuaian tema, tekhnik, kualitas, iringan tari, pendalaman konsep, etika, semiotika hingga maksud pesan yang disampaikan oleh setiap gerakan tari yang ditampilkan oleh peserta.

Dari penilaian itu, dewan juri memutuskan siapa yang layak dan berhak memperoleh poin tertinggi. Hanya saja, kata Khairil, keterbatasan waktu membuat para peserta sedikit terganggu dan mempengaruhi gerakannya.

Kemudian, masih banyak peserta menampilkan kreatifitasnya yang tidak sesuai tema. “Kepada seluruh peserta banyak yang tidak terlalu mendalami apa itu story, banyak tarian yang sedikit salah. Ya kedepan ini perlu dievaluasi bersama,” katanya.

Ia berharap, bagi peserta yang keluar menjadi juara tidak jumawa dan tetap berlatih mengasah kreatifitasnya untuk menjadi lebih baik lagi.

Sementara itu, Kepala Disbudpar Aceh melalui Kabid Adat dan Budaya, Evi Mayasari dalam sambutannya mengatakan, 13 group dari sanggar yang ada di Aceh sudah mengeluarkan kemampuan terbaiknya dalam festival tersebut. Pastinya dengan kreativitas yang ditampilkan bisa menambah khazanah kreasi tari di Aceh.

“Semua tampak bersemangat dan mengeluarkan kemampuan semaksimal mungkin. Dengan krearifitas ini bisa menambah khazanah kreasi tari di Aceh. Tidak mudah memang berkarya di tengah pandemi covid saat ini,” kata Evi.

Festival kreasi tari Aceh ini, lanjut Evi merupakan strategi Disbudpar Aceh untuk mengembalikan semangat para pegiat seni setelah sekian lama vakum akibat pandemi.

Meski begitu, lewat kegiatan festival ini diharap mampu menjadi wadah dan memantik semangat para seniman untuk terus berkarya.

“Pemerintah Aceh tentunya mendukung para seniman di Aceh dengan wadah yang telah dimiliki dan dijalankan oleh Disbudpar Aceh,” katanya.

Kegiatan festival ini juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat, dengan cara bangku penonton di beri jarak dan menggunakan masker saat berada di dalam ruangan.

Shares: