News

SAG Klaim Pasien I Positif Corona Bukan Penularan Lokal

Besok, Plt Gubernur Aceh Lantik Bupati Aceh Selatan
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Aceh Saifullah Abdulgani. Foto Humas Pemerintah Aceh

BANDA ACEH (popularitas.com) – Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Aceh Saifullah Abdulgani mengklaim, kasus baru pasien positif Covid-19 berinisial I (39) bukan hasil penularan lokal di Aceh.

Pasien berprofesi sebagai pengusaha itu memiliki riwayat ke wilayah zona merah penyebaran Covid-19 yaitu Sumatera Utara. Ik diketahui kembali ke Aceh pada tanggal 19 Mei 2020 atau dua hari sebelum pintu masuk Aceh di perbatasan Aceh-Sumut ditutup.

SAG (sapaan akrap Jubir) menjelaskan, pasien I diketahui positif Covid-19 secara kebetulan. Dia hendak melakukan perjalanan ke luar Aceh. Pada 27 Mei 2020 ia melakukan pemeriksaan PCR swab test secara mandiri untuk memperoleh Surat Keterangan Bebas Covid-19.

Hasil analisa cairan tenggorokan dan hidungnya dengan Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR), di Balai Litbangkes Aceh, ternyata I konfirmasi positif Covid-19.

Atas dasar itu, SAG meyakini virus corona yang menjangkiti tubuh I bukan hasil penularan lokal di Aceh. Karena memiliki riwayat perjalanan ke daerah zona merah virus corona. Namun yang bersangkutan tidak menunjukkan gejala infeksi virus corona dan kondisinya sehat-sehat saja.

“Kini Ik menjalani perawatan di Ruang Isolasi Pinere RSUZA Banda Aceh, dan kita doakan ia segera sembuh dari Covid-19,” kata SAG, Sabtu (30/5/2020).

SAG menambahkan, setelah diketahui positif Covid-19, keluarga I dan orang yang pernah melakukan kontak secara langsung atau kontak erat dengannya akan diperiksa sesuai standar penanganan Civid-19.

Hal tersebut akan dilakukan Tim Survaillans Epidemiologi Gugus Covid-19 Aceh, dan berkoordinasi dengan Tim Gugus Tugas Covid-19 di kabupaten/kota.

 

Waspada Orang Tanpa Gejala

SAG juga mengingatkan masih terdapat Orang Tanpa Gejala (OTG) berada di tengah-tengah masyarakat. Begitu juga Orang Dalam Pengawasan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan penderita Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) dalam perawatan.

Semua memiliki potensi sebagai pembawa virus corona. Karena itu setiap OTG perlu diwaspadai tapi tidak dalam pengertian dikucilkan atau disikapi secara berlebihan.

“OTG memiliki riwayat berada di daerah penularan dan kontak erat dengan penderita Covid-19, tapi tidak menunjukkan gejala Covid meski sudah terinfeksi dengan virus corona,” katanya.

SAG mengimbau masyarakat untuk senantiasa waspada, menjaga jarak fisik, tidak berkumpul di tempat ramai, selalu mengenakan masker apabila berada di luar rumah, dan sesering mungkin mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir selama 20 detik.

Di Aceh sudah pernah ada dua kasus OTG yang kemudian terkonfirmasi Covid-19. Kasus pertama, remaja berinisial AR (13), asal Bener Meriah. Penderita Covid-19 dari klaster Magetan, Temboro, Jawa Timur. Pasien itu tidak menunjukkan gejala infeksi virus corona yang serius hingga ia dinyatakan sembuh, usai dirawat di RSUD Manyang Kute, Kabupaten Bener Meriah, beberapa waktu yang lalu.

Kasus kedua, ini terbaru, OTG yang terkonfirmasi positif Covid-19 berinisial I (38). Warga Kota Banda Aceh itu memiliki riwayat perjalanan ke daerah penularan lokal di Sumatera Utara, namun tidak menunjukkan gejala infeksi virus corona dan kondisinya sehat-sehat saja.

 

Akumulasi Kasus

Selanjutnya Jubir Cavid-19 Aceh ini kembali memperbaharui data terkait Covid-19 di Bumi Serambi Mekah. Hingga hari ini, Jumat (29/05/2020/ jumlah ODP di Aceh sebanyak 2.033 bertambah 4 kasus jika dibandingkan kemarin (Kamis, 28/5) 46. Di antaranya sedang menjalani isolasi mandiri atau dalam pengawasan petugas. Sedangkan 1.987 lainnya sudah selesai menjalani proses pemantauan.

Sementara itu, jumlah PDP sebanyak 103 bertambah 1 kasus jika dibandingkan dengan kemarin. 3 orang di antaranya sedang menjalani perawatan medis di rumah sakit rujukan Covid-19, sisanya sebanyak 99 orang sudah dinyatakan sembuh dan satu orang meninggal dunia pada Maret 2020 lalu.

Sedangkan pasien positif Covid-19. Hingga hari ini sebanyak 20 orang, 2 pasien masih menjalani perawatan medis, 17 telah dinyatakan sembuh dan 1 orang meninggal dunia pada Maret 2020 lalu.

Ia mengimbau masyarakat untuk selalu menjalankan protokol kesehatan secara disiplin. Tidak panik tapi selalu waspada. “Kasus I dan AR contoh saja. Orang yang secara fisik terlihat sehat, tapi dapat menularkan virus corona itu,” tutup SAG.[acl]

Shares: