News

Sabang Perketat Penerapan Prokes Saat Libur Panjang

Sabang Perketat Penerapan Prokes Saat Libur Panjang
ARSIP - Turis asing tiba di Pelabuhan Penyeberangan Balohan Sabang, Provinsi Aceh, Minggu (26/1/2020). (ANTARA/Khalis)

POPULARITAS.COM – Pemerintah Kota Sabang menyatakan akan memperketat penerapan protokol kesehatan (Prokes) bagi wisatawan yang berkunjung ke Sabang saat libur panjang, dalam upaya menekan lonjakan kasus COVID-19.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Sabang Faisal, Kamis (29/10/2020), mengatakan pemerintah kota tetap membuka dan menerima warga yang ingin berlibur ke Sabang, namun tetap diminta disiplin menerapkan Prokes.

“Kalau dari Pemkot kita tetap meminta wisatawan untuk menjaga protokol kesehatan, juga pengawasan lebih ketat, karena jumlah tamu yang datang juga akan lebih banyak dari biasanya,” kata Faisal saat dihubungi dari Banda Aceh dilansir Antara.

Ia menjelaskan, Pemko Sabang tidak menutup destinasi wisata di Pulau Weh selama libur panjang yang dimulai 28-30 Oktober 2020. Bahkan, kata dia, kunjungan wisatawan mulai meningkat hingga 50 persen dibandingkan hari-hari sebelumnya.

“Tidak hanya wisatawan dari lokal Aceh, kita lihat ada juga wisatawan luar daerah Aceh seperti dari Jakarta dan Palembang,” ujarnya.

Oleh karena itu, Pemkot Sabang terus memperketat penerapan Prokes meliput 3M yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Bahkan, pihaknya juga menyediakan tempat cuci tangan di tempat publik.

“Jumalah wisatawan kita tidak batasi, tapi kalau di kapal seperti biasanya masih ada juga jaga jarak, jadi penumpang tidak full satu kapal,” kata Faisal.

Lanjut Faisal, persyaratan selama ini diterapkan untuk masuk ke Sabang juga tetap berlaku, seperti bagi wisatawan lokal Aceh yang ingin ke Sabang tetap harus memiliki surat kesehatan bebas COVID-19.

Kemudian, bagi wisatawan asal luar daerah Aceh harus memiliki surat keterangan negatif tes usap (swab) PCR, katanya lagi.

Ia menilai, sejak merebaknya COVID-19 aktivitas pariwisata di Sabang sangat terganggu. Libur panjang ini menjadi salah satu upaya menghidupkan kembali perekonomian warga yang selama COVID-19 sangat berdampak.

“Yang selama ini banyak karyawan yang dirumahkan, jadi dengan adanya ini mungkin mereka bisa dipekerjakan kembali,” katanya.[acl]

Shares: