NewsTeknologi

Sabang Akan Luncurkan Aplikasi Untuk Permudah Wisatawan

Ilustrasi Kapal Pesiar MS Seabourn Encore Sandar di Sabang. (Humas Pemko Sabang)

SABANG (popularitas.com) – Pemerintah Kota Sabang akan meluncurkan aplikasi yang akan menyajikan berbagai informasi tentang Pulau Weh dalam upaya mempermudah wisatawan selama berlibur di kepulauan ujung barat Provinsi Aceh tersebut.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sabang Faisal mengatakan program itu oleh pihaknya sedang dalam tahapan sosialisasi kepala pelaku wisata, sekaligus sembari merampungkan penyempurnaan aplikasi tersebut.

“Konsepnya aplikasi ini memudahkan bagi wisatawan untuk mencari informasi yang menyangkut pariwisata di Sabang,” katanya, Selasa, 10 Desember 2019.

Dia menjelaskan berbagai informasi yang ditampilkan itu seperti objek-objek destinasi wisata Sabang, penginapan mulai dari homestay dan hotel, rumah makan, transportasi seperti mobil rental dan angkutan serta berbagai informasi lain.

“Sehingga lebih memudahkan mencari pilihan-pilihan untuk wisatawan dalam menentukan ke mana dan di mana mereka akan melakukan perjalanan,” katanya.

Tentu program ini salah satu juga upaya pembenahan Pemko Sabang dalam meningkatkan pelayanan bagi wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri. Dan juga menjadi media promosi pulau paling barat Indonesia itu.

“Kita baru sosialisasikan ke pelaku wisata, aplikasinya belum sempurna data-datanya. Ini masih proses input data, termasuk objek-objek wisata. Peluncuran kita usahakan dalam waktu dekat,” katanya.

Seperti diketahui Sabang merupakan pulau paling barat Sumatera. Jaraknya sekitar 14 mil dari perairan Kota Banda Aceh sebagai ibukota Provinsi Aceh.

Lebih lanjut, untuk menunu ke Sabang dapat ditempuh menggunakan menggunakan aramada transportasi kapal cepat dengan durasi sekitar 45 menit dan kapal lambat dengan waktu tempuh 90 menit dari Pelabuhan Ulee Lheu.

Pulau itu memiliki penduduk sekitar 40 ribu jiwa. Pada era orde baru Sabang pernah menjadi kawasan perdagangan bebas, hingga akhirnya ditutup pada 1986. Pulau ini menyimpan banyak kekayaan alam salah satunya wisata bahari, serta aneka spesies langka di perut laut. (ANT)

Shares: